Quantcast
Channel: NamNamStory
Viewing all 96 articles
Browse latest View live

Pantai Losari @Makassar - Indonesia.... Spot Foto-foto dan Tempat Beberapa Kuliner Kota Makassar

$
0
0

Setiap kali liat foto orang saat berada di Makassar, hampir pasti berbackground tulisan LOSARI. Kayaknya tempat ini jadi landmarknya kota Makassaryang paling penting. Dimana sih tempat ini, kenapa hitzz bener ya?

Bela-belain bener ni kami cari hotel deket lokasi ini, supaya puas nongkrong-nongkrong di area ini. Karena cuma 5 menit jalan santai dari hotel kami, makanya hampir tiap berangkat dan pulang ke tempat wisata kami mampir ke sini. Suasana pagi yang sejuk dengan angin sepoi-sepoi dan sunset yang dramatis, menjadikan tempat ini asik banget buat nongkrong dan melakukan berbagai aktifitas dengan keluarga maupun teman-teman. Apa aja sih yang bisa dilakukan di sini :

1. Ibadah
Di Pantai Losari ini memiliki masjid terapung dengan nama Masjid Amirul Mukminin. Masjid ini di buat di pinggir pantai dimana katanya kalo air sedang pasang terlihat seperti terapung makanya disebut masjid apung. Sayang sewaktu kami kesana, air sedang tidak pasang jadi masih kelihatan deh pondasi-pondasi masjid.


Ukuran masjid ini ga terlalu besar, tapi memiliki 3 lantai, lantai dasar untuk jamaah laki-laki, lantai kedua untuk jamaah wanita, dan lantai 3 pada saat Bubu ke sana sedang kosong sih, tapi bisa kok untuk tempat sholat juga. Dari lantai 3, pemandangan pantai dan kota Makassar terlihat indah banget.


Oya, Nam paling senang naik ke atas melewati tangga yang dibuat melingkar di sisi luar masjid, sehingga pada saat naik, bisa lihat laut lepas, kapal-kapal, dan juga sunset. Indaah banget.

2. Belajar budaya dan para tokoh
Anjungan Pantai Losari ini, sepertinya juga sudah disiapkan jadi tempat untuk belajar mengenai budaya dan tokoh dari Sulawesi Selatan. Di beberapa spot didirikan patung para tokoh Makassar seperti Sultan Hasanuddin, Syech Yusuf, dan ada sekitar 20an patung dada di lokasi ini. Selain patung dada, terdapat juga patung yang menggambarkan budaya Sulawesi Selatan. Di area anjungan Bugis-Makassar memiliki patung berbentuk becak, kapal pinisi, permainan paraga, dan tarian pepe-pepeka ri makka.



Di area Toraja-Mandar beridiri patung tedong bonga kerbau belang, tongkonan—rumah adat Toraja, dan tari pa’gelu. Patung favorit Nam adalah kapal pinisi, bolak balik dia minta difoto sama kapal pinisi mini ini. Minta naik ke atas malah boboan di samping kapal pinisi...Hadeeh.

3. Foto-foto
Selain dengan patung-patung menarik yang seru banget jadi background foto. Di pantai losari punya juga aneka tulisan gede yang foto-able banget.



Ada tulisan City of Makassar, Bugis, dan Losari donk. Yuk keluarin tongsis, pose paling eksis, dan mari kita poto.

4. Olah raga
Pelataran Pantai Losari juga banyak juga dipergunakan jadi tempat olah raga. Pagi hari banyak yang lari pagi dan senam-senam kecil. Nah sore hari banyak anak-anak yang main in line skate. Bahkan jalan santai di pinggir pantai termasuk olah raga juga kan?

5. Menikmati sunset
Di pantai losari ini kita juga bisa menikmati sunset yang Indah. Semburat langit kemerahan sewaktu matahari akan terbenam menambah keindahan Pantai ini. Apalagi kalo langit cerah, kita bisa lihat matahari terbenam tanpa bersembunyi di balik awan.

6. Kuliner
Di sepanjang jalan di seberang pantai Losari banyak dibangun tenda-tenda. Menurut pengamatan Bubu, tenda-tenda ini baru didirikan sore hari. Makanan yang dijual kebanyakan pisang epe.




Semacam pisang bakar diberi gula merah dan aneka toping... lejaat. Selain itu juga ada penjual bakso, jagung bakar dan berbagai jajanan khas Makassar lainnya.

7. Main bebek-bebekan
Buat pecinta bebek-bebekan...disini juga ada lho. Dengan naik bebek bebek-an dan perahu kecil kita bisa mengelilingi pantai losari. Malem-malem bebek dan perahu ini makin meriah, karena dihiasin dengan lampu-lampu warna warni. Tapi kami ga sempet coba...liat lampu-lampunya di pinggir pantai aja udah bikin Nam hepi.

8. Bengong
Banyak tempat buat duduk duduk di sekitar pantai ini. Bengong sambil liat laut lepas, memperhatikan aktifitas orang-orang di sana, apalagi sambil ngemil pisang epe...juara banget deh santainya...


Beruntungnya warga Makassar punya tempat hang out outdoor pinggir pantai selengkap ini dan gratis pullak (Colek Kota J......)

Wish us back here someday...



Benteng Ujung Pandang A.K.A. Fort Rotterdam @Makassar.... Yuk Kita Belajar Sejarah & Kebudayaan Makassar....

$
0
0


Benteng Ujung Pandang A.K.A Fort Rotterdam merupakan landmark penting kota Makassar.  Lokasinya ada di Jalan Penghibur, tidak jauh dari Pantai Losari.  Kalo dari Pantai Losari Kita bisa naik pete-pete or becak menuju benteng ini.  Karena bentuknya yang eye catching... dijamin pasti ketemu deh walopun belum pernah ke sini.











Dari namanya mengingatkan kita pada salah satu kota di Belanda ya... Fort Rotterdam.  Ternyata Benteng ini dulu bernama Benteng Ujung Pandang yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Gowa Talo.  Namun kemudian Kerajaan Gowa-Tallo akhirnya menandatangani perjanjian Bungayya yang salah satu pasalnya mewajibkan Kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng ini kepada Belanda. Pada saat Belanda menempati benteng ini, nama Benteng Ujung Pandang diubah menjadi Fort Rotterdam. 


Sampai saat ini sebagian besar bangunannya masih kokoh berdiri.  Bentuk bangunannya mengingatkan kita pada bangunan tempoe doeloe.  Langit-langit yang tinggi, pintu-pintu dan jendela yang besar, seperti kembali ke masa lampau.  Di sisi lain juga terdapat reruntuhan benteng, kanal dan juga penjara Pangeran Diponegoro. 
  

Bangunan dalam Fort Rotterdam sebagian digunakan sebagai Museum La Galigo.  Untuk masuk ke museum dikenakan karcis 5000 rupiah per orang.  Karena kami datang di siang bolong, masuk ke Museum ini...nyess rasanya...*sambil meluk standing AC.  Kesan pertama kami di museum ini, rapi dan bersih. 




















Museum ini terdiri dari 2 bangunan... di sisi kiri dan sisi kanan dari pintu Masuk.  Untuk di sisi kiri terdapat maket dari fort Rotterdam, peninggalan pra sejarah dan benda-benda peninggalan dari kerajaan Bone, Sawitto, Luwu, Gowa.  Di sisi bangunan ini juga terdapat lukisan-lukisan para pahlawan asal Sulawesi.  Pas berkunjung ke sini, kebetulan hanya kami bertiga aja yang masuk.  Suasana remang-remang ditambah koleksi pra sejarah lumayan lah macem uji nyali......tapi tenang...aman kok...cuma berlaku bagi yang penakut macem Bubunya Nam.






Bangunan kedua lebih terang.  Untunglah lebih rame, jadi Bubu bisa berlama-lama disini...hihi.  Di bangunan kedua menggambarkan mata pencaharian masyarakat setempat yang dekat dengan kebaharian.  Aneka miniature perahu pinisi, parotani, dan bahan pembuatan perahu.    




Di area ini nih Nam paling suka.  Perahu dengan berbagai jenis, bikin dia penasaran.  Pengennya sih dinaikin, tapi ga boleh kan, takut merusak.  Jadi kita foto-foto aja ya.  Nam juga banyak belajar cara menangkap ikan masyarakat local karena juga dipamerkan alat-alat untuk menangkap ikan seperti bagang, roppong, dan alat alat lainnya.  Selain itu, alat pertanian dan pengolahan hasil pertanian juga dipamerkan disini.  Begitu juga untuk penenunan tradisional.  Di lantai 2 terdapat pakaian adat, pengantin dan pelaminan. 



DSuasana siang yang terik, memang langsung sirna saat masuk kedalam area Museum La Galigo, karena semua tempat disana sudah dilengkapi dengan standing AC. Namun yang selain standing AC, ada tempat yang sejuk di area komplek Fort Rotterdam, yaitu dibawah pohon rindang taman Fort Rotterdam..... Kami terinspirasi oleh orang-orang yang lebih dulu leyeh-leyeh dibawah pohon rindang di kompleks benteng ini.... Mmmmm..... ikutan ya, tidur-tiduran dibawah pohon rindang.....



Tiba saatnya kami pulang, namun si ayah tidak lupa untuk menuju 1 spot foto yg sering diambil saat mengunjungi benteng ini, yaitu tulisan FORT ROTTERDAM berwarna orange, sama seperti tulisan MAKASSAR di pantai Losari. Namun, sampai di spot tersebut, si Ayah langsung balik kanan mengurungkan niatnya untuk mengambil foto. Ternyata kata si Ayah, disana sudah banyak sekali coret-coretan yang sangat mengotori icon yang sudah dibuat dengan baik oleh pengelola Fort Rotterdam. Ternyata model vandalisme macam ini  masih ada ya....?!?!?!

Pesan Bubu.... Yuk mari kita jaga assett yang sudah dibuat oleh pengelola ataupun PEMDA di Fort Rotterdam..... Dan juga diseluruh tempat-tempat Iconic di seluruh Nusantara.... Apalagi bila tempat itu menyangkut sesuatu yang memiliki nilai sejarah bagi bangsa kita..... Yuk kita jauhi model-model vandalisme semacam ini......

Khusus utk FORT ROTTERDAM.... Kalau nanti ada budget lagi, di perbaiki & cat ulang ya Pak.... :) Mungkin juga disertai SIGN himbauan agar tidak mencorat-coret atau merusak icon tersebut.....

#Wonderfull Indonesia


Wisata Kuliner Datu Museng @ Makassar.... Disini Kami Nyobain Coto Makassar, Mie Titi, dan Nyobain Otak-otak...

$
0
0

Dari hari pertama sampe Makassar aja Nam udah merengek minta dibelikan Es Pisang Ijo.  Janji tinggal janji, Ayah Bubunya yang kecapean jalan seharian sukses terkapar di kamar dan ga sanggup nganterin Nam makan Es Pisang Ijo.  Maaf ya Nam. 


Hutang Es Pisang Ijo dibayar keesokan harinya.  Selesai maghrib di Masjid Amirul Mukminin, kita berencana untuk wisata kuliner.  Kalo dilihat dari gapura dengan tulisan KAWASAN KULINERMAKASSAR, kayaknya makanan di sini seru-seru ya.  Kita mulai dari warung yang nyediain pisang ijo.  Pilihan jatuh ke Kuliner Makassar 999 asuhan H. Usman.  Di sini kami pesan CotoMakassardan pisang ijo pastinya. 




CotoMakassar yang disajikan dalam mangkuk kecil ini ternyata banyak juga isinya.  Buat karbohidratnya disediakan buras dan ketupat, tinggal dipilih sesuai selera.  Nam dan Bubu memilih buras dan Ayah ketupat.  Anak ini ternyata suka juga CotoMakassarCotodengan kuah coklat berisi daging dan rempah-rempah, lahap dimakan Nam. 



Cuaca yang gerimis dan dingin kali ya bikin makin semangat makannya.  Selanjutnya...Es Pisang Ijo... Pisang dibalut adonan hijau yang buesar banget ditambah bubur sumsum, es serut, susu dan sirop merah.  Sueger dan mengenyangkan banget...hihi... Makin gembul deh selama di sini.  Rumah makan ini cukup lengkap menunya...Coto, sate, ikan bakar,nasi rames sampe nasi kuning bisa dipesen disini.  Harga makanan disini masih ok di kantong kok...aman.


Gara gara liat acara kuliner di tipi tentang kuliner Makassar, dimana salah satu yang dibahas adalah Mie Titi.  Alamak...presenter acara itu sukses bikin bubu ngiler maksimal pengen nyobain masakan ini.  Sayang di sayang, belum ketemu juga tempat makan Mie Titi yang di deket rumah.  Makanya Bubu bertekad buled buat nyobain mie ini pas ke Makassarnanti.

Ada beberapa tempat makan Mie Titi yang terkenal, salah satunya yang di jalan irian. Setelah makan Coto, Bubu liat secercah tulisan Mie Titi ga jauh dari rumah makan ini.  Langsung deh ngerayu ayah buat mampir kesini.  Dan  berhasil...mari kita makan Mie Titi.





Mie Titi terdiri dari mie yang digoreng kering dan disiram tumisan sayur dan ayam...mirip deh sama i fu mie.  Bedanya kalo i fu mie, mie yang dipake biasanya mie keriting, nah Mie Titi mienya lurus, kuning dan tipis tipis.  Kalo kuah siramnya mirip capcay dengan toping bisa dipilih sesuai selera.



Akhirnya sepiring Mie Titi idaman dateng juga. Mie Titi disajikan dengan jeruk, mungkin supaya rasa lebih segar.  Sendokan pertama mie yang chruncy dicampur dengan kuah tumisan ayam, rasanya unik di mulut.  Sukaa...ini ajib.  Nam pun ikut icip icip...dan dia suka lho...mau lagi dan lagi...


Kenyang makan Mie Titi, eh ga jauh dari Mie Titi ada rumah makan rame namanya Rumah Makan Lae Lae.  Bubu sempet intip, sepertinya khasnya ikan bakar dan rame aja.  Haduh menggugah selera banget.  Kalo ga inget perut penuh dan Nam yang udah 5 watt, pengen icip icip sebenernya.  

Tapi ya sudah lah, kita beli cemilan otak-otak aja buat di kamar.  Otak-otak yang dijual di Lae Lae ini besar dan enak... cuman cocolannya bukan bumbu kacang kayak di Jakarte.  Cocolannya mirip sambel tomat dengan campuran jeruk. Nah ini masalah selera dan ke-khas-an masih-masing daerah dan keanegaragaman kuliner Indonesia, tidak untuk diperdebatkan. Pokoknya kuliner Indonesia TOP deh...... Indonesia gitu loh.....

Kenyang, Cape, Ngantuk...... Tapi karena masih penasaran dengan suasana kawasan itu, kami putuskan untuk jalan kaki menuju ke hotel, karena om Waze bilang 300 meter ke Hotel Ibis, hayuk deh kita jalan. Seru, ramai dan enak makanan di kawasan ini....

#Wonderfull Indonesia



Sop Saudara Cabang Andalas 65.... Kuliner Makassar Yang Kami Coba Sebelum Pulang...

$
0
0

Kalo Coto, Sop Konro, Pisang Ijo dan beberapa masakan khas Makassar sudah familiar buat bubu.. tapi nama Sop Saudara ini yang paling asing di telinga Bubu.  Bubu baru denger pas sudah di Makassar.  Salah satu temen Bubu yang tau Bubu sedang ada di Makassar, wanti-wanti, jangan lupa coba Sop Saudara.  Wah bikin tambah ngiler aja.

Perjalanan dari Rammang-rammang menuju Bandara, kami yang kelaparan, mendapat rekomendasi dari Sopir pete-pete dan salah satu penumpang untuk nyoba Sop Saudara Cabang Andalas 65 yang ada di jalan lintas, ga jauh dari simpang Bandara.  Pak sopir langsung menurunkan kami di lokasi, dan kami tinggal menyeberang aja ke rumah makan Sop Saudara yang dituju.



Kami pesan 2 mangkok sop saudara dan ikan bolu bakar buat Nam.  Salah satu masakan yang tastenya beda lagi dari coto dan sop konro.  Walopun sama-sama menggunakan bumbu kluwek, sop saudara lebih berasa merica dan ketumbarnya.  Isi dari Sop Saudara pun bisa dibilang melimpah.  Daging dengan potongan besar, bihun, dan perkedel kentang.  



Sepanjang pengamatan Bubu, hampir semua warung Sop Saudara menyediakan juga ikan bolu a.k.a bandeng bakar.  Hampir semua pengunjung rumah makan ini pun memesan yang sama, sop saudara dan ikan bolu plus sambalnya.  Bubu sendiri agak bingung, darimana nyambungnya sop dimakan dengan ikan.  Tapi ga ada salahnya donk dicoba.  



Kuah sop yang kaya rempah ini segar dan lezat.  Sedangkan ikan bolu dengan potongan besar-besar dibakar gitu aja tanpa bumbu.  Beda dengan makan ikan di Jakarta, opini pribadi ya, ikan disini terasa lebih segar.  Walopun tanpa bumbu tetep aja gurih, apalagi dicocol dengan sambelnya.  Yummy.  Bubu coba makan ikan dengan sop saudara, walopun rada ga nyambung, tapi enak juga kok..hehe.  Hanya porsi sop saudara yang jumbo dan juga potongan ikan yang juga jumbo ditambah sepiring nasi, siap-siap ya menggembul sehabis makan ini.





Highlight penting banget di Makassar adalah kulinernya.  Kosongkan perut dan siap manjakan lidah dengan makanan khas Makassar.  Timbangan.. oh.. timbangan.. ngumpet dulu ya.. kami ga sanggup menyapamu dulu.. hehe

#Wonderful Indonesia


Konro Karebosi @Makassar - Indonesia.... Makan Sop Konro & Konro Bakar di Kampung Halamannya...

$
0
0

Bagi Bubu, Makassar identik dengan Coto Makassar dan Konro.  Saking ngefansnya ama masakan ini, Bubu pernah buat review soal Konro di Rumah Makan Maranu Kelapa Gading, Jakarta.  Nah selain Maranu, ternyata di kelapa gading ada Rumah Makan khas Makassar yang ngetop juga, namanya Karebosi.  Mumpung di Makassar yuk kita mampir ke Rumah Makan Konro Karebosi aslinya.

Rumah Makan Konro Karebosi ini ada di Jalan Gunung Lompobattang 41-43 Makassar. Ga jauh dari Lapangan Karebosi yang kesohor itu, hanya beda 2 tikungan aja.  Jalan kaki kira-kira 5-10 menit, kalo lari sprint mungkin bisa 1 menit sampe.



Dari Fort Rotterdam, kami naik pete-pete menuju Lapangan Karebosi, dan lanjut jalan kaki ke rumah makan ini.  Tempat ini rame sekali pas kami datang.  Tapi ga perlu khawatir, tempat duduk yang banyak dan pelayanan yang cepat, jadi perputaran pengunjungnya cepat.  Kami pesan sop Konro dan juga Konro Bakar.  Ga sampe 5 menit, pesanan sudah meluncur ke meja kami.  Ih..tau aja kami kelaperan.  Cuss santaap.



Konro sebenernya iga sapi.  Nah kalo sop iga yang biasa kami makan, iganya dipotong kecil-kecil ditambah wortel dan sayur.  Kalo sop konro, iga dihidangkan dengan tulang yang masih panjang dan daging yang melekat di tulang.  Nyam..  Bumbunya pun khas, kalo sop iga biasanya bening, untuk Sop Konro lebih keruh kehitaman.  Seperti masakan khas Makassar lainnya, rasa rempahnya berasa sekali.  Kami mulai menyantap setulang demi setulang.  Tiba-tiba ada tangan kecil yang nyolek-nyolek Bubu, sambil bilang.. Nam mauu..  Oalah karena sudah makan siang sebelumnya, Bubu dan Ayah lupa nawarin.  Biasanya si Namnam ga terlalu suka daging yang besar-besar, tapi eh dia minta.. dan 3 ruas tulang habis disantap Namnam.  






Satu menu lagi adalah Konro Bakar.  Konro yang dibakar dan diberi bumbu kacang, dihidangkan dengan kuah mirip kuah sop konro di mangkuk yang terpisah.  Konro Bakar, seperti biasa enak ya.  Siapa sih yang ga suka daging dibakar dan dikasih bumbu kacang yang gurih..  Jadi ga usah digambarin lagi..masakan ini ENAK BANGET..TITIK. :):)




Sejauh ini makanan di Makassar, belum ada yang ga enak.  Semuanya enak-enak dan bikin pengen lagi dan lagi.  

#Wonderful Indonesia

Universitas Indonesia... Biggest Park In Depok - Jawa Barat, Segar Sekali Olah Raga di Sini....

$
0
0

Apa yang kamu ketahui tentang Universitas Indonesia? One of Indonesian Reputable University?!?! Iya sih bener…. Cie,  bukan gara-gara Bubu alumni lho…. Tapi kali ini, bukan Universitas Indonesia sebagai Sekolah/Universitas yang ingin Bubu bahas kali ini, namun Universitas Indonesia di Depok sebagai Taman yang sangat besarrrrrr…… Fungsi taman sebagai tempat lokasi berinteraksi, olah raga, dan bermacam-macam kegiatan lainnya bisa kita temukan di sini. Ada juga sih yang cuma leyeh-leyeh juga, sekedar nongkrong-nongkrong, ataupun piknik keluarga, seruuuu…..


Kebetulan Bubu sudah beberapa kali meluncur ke UI di hari minggu pagi untuk berolah raga. Dan sepertinya khusus untuk hari minggu itu berlaku Car Free Day. Sehingga Kendaraan hanya bisa diparkir sampai batas Balairung sebelah luar. Sisanya lokasi tersebut steril untuk kegiatan-kegiatan olah raga dan kegiatan-kegiatan lainnya. 




Disini dulu Bubu pernah melihat kelompok orang-orang pecinta binatang. Karena penasaran, waktu itu si Nam minta ngedeketin and.... dia minta pegang deh itu hewan-hewan melata seperti ular, ada juga anak buaya dll. Yah, bubunya aja takut.... Minta temenin sama ayah aja ya nak....

Pagi ini Bubu juga melihat para mahasiswa yang sedang ada kegiatan pengecheckan gula darah…. Hmmm cocok nih yang badannya lagi ngak enak, buat deteksi dini kan ya. Disini juga ada pedagang-pedagang yang berjualan, walaupun kucing-kucingan juga dengan petugas.

Lokasi langganan Bubu nongkrong sih biasanya di deket Fasilkom dan Perpus Pusat Lama. Enak disitu, ademmmmmmmm… banget, karena disitu banyak sekali pohon2 besar, walaupun sebetulnya diseluruh lokasi Universitas Indonesia Depok dipenuhi oleh Pohon-pohon besar yang sangat rindang. Dari sana langsung deh kita meluncur ke arah pedestrian antara Perpus Pusat baru dan Rektorat. 


Kenapa kesana??? Karena kebetulan si Nam sedang belajar InLine Skate dan diarea itu ada kumpulan komunitas InLine Skate. Yah…. Si Nam ikut aja deh nimbrung disana, ikut-ikutan aja deh karena banyak juga anak-anak kecil lain yang baru belajar, seru…..

Puas belajar Inline Skate lanjut deh si Nam yang nemenin Bubunya…. Bubu dan Ayah ingin bakar lemak, secara tadi pas datang ke UI kami langsung disambut oleh Ibu-ibu penjual Pecel….. Enak deh pecelnya, ditambah kerupuk mie yang kriuk…kriuk….



Spot untuk bakar lemak yang Bubu pilih adalah diputaran depan Rektorat…. Wow, ternyata memang sepertinya lokasi ini adalah lokasi tempat berkumpul pelari-pelari nasional…..ha….ha….ha…. Nga deng, ini mah kami para senasib sepenanggungan si pembakar-pembakar lemak…. 



Hari ini Bubu cukupkan 5 putaran saja. Setelah lumayan keringetan, lanjut deh kita muter-muter sebelum pulang.

Kami sempet nongkrong bentar didepan danau yang sebelah Masjid UI. Lumayan bagus ini spot untuk leyeh-leyeh dan piknik keluarga...


Kami juga melewati Perpustakaan Pusat yang Baru. Perpustakaan pusat UI ini merupakan salah satu bangunan iconic di UI saat ini. Karena memang bentuknya yang tidak biasa, in the good way lho ya….. Untuk anak-anak yang kekinian cocok banget deh, karena selain cozy dilokasi ini juga terdapat tempat ngopi dan toko buku yang bagus juga untuk tempat nongkrong-nongkrong.



Selesailah kegiatan minggu pagi kami hari ini…. Kayanya akan sering kembali ke tempat ini untuk olah raga dan kegiatan-kegiatan lain… Terus dijaga ya Bapak-bapak pengurus Universitas Indonesia, agar selalu bersih dan rapi. Kita juga nih.... para pengunjungnya harus menjaga kebersihannya…. 


Semoga UI selalu tetap nyaman untuk kita jadikan tempat untuk berolah raga..... 

#Wonderfull Indonesia

Alone alone asal kelakon..exploring Rotterdam in Half Day

$
0
0
Rotterdam, familiar banget yah nama kota ini..  Kalo disebut nama Belanda, yang terlintas di kepala Bubu, kalo ga Amsterdam ya Rotterdam.  Walopun familiar, ga lantas Bubu jadiin kota ini sebagai wishlist.  Awalnya cuma gara-gara adek Bubu penggemar klub bola Feyenoord yang bermarkas di Rotterdam dan pengen banget difotoin stadionnya, dan ngerayu pula minta dibeliin kaosnya, mau ga mau dimasukin deh ini jadi must visit list.

Karena temen-temen ga minat ngunjungin kota ini, jadilah Bubu Alone aja..sok sok-an jadi solo traveller untuk kesini..semoga ga nyasar ya.. Aamin.  Rotterdam berjarak lebih dari 50 km dari Amsterdam.  Dari Amsterdam Bubu naik kereta Intercity kelas 2 dengan jarak tempuh kurang dari 30 menit, seharga 5euro something.

Karena niat membara, pagi jam 8 kurang Bubu udah sampe aja di Rotterdam Centraal.  Melihat resto kebab di dekat pintu keluar, perut Bubu udah protes minta diisi kebab.  Sayangnya belom rejeki Bubu, resto kebabnya masih tutup..kriuk kriuk..mulai orkestra perut.

Tapi jangan khawatir, pemandangan yang indah banget terhampar di belakang stasiun Rotterdam berhasil menghibur Bubu.  Daripada ga makan kebab kita makan angin dulu yuk..sambil menghirup udara pagi.  Bangunan-bangunan khas eropa, danau, bebek, dan burung-burung, duuh syahdu bener. Yang tadinya berniat langsung ciaoo langsung berubah haluan pengen duduk-duduk dulu menikmati taman ini.

Kalo di Depok, kota tercinta Bubu, banyak berjejer parkiran motor dan mobil.  Nah disini dipenuhi dengan parkiran sepeda.  Yess..Belanda emank terkenal dengan sepedanya, masyarakat di sana kayaknya cinta banget sama sepeda makanya parkiran sepeda bisa dilihat di stasiun-stasiun.  Andaikan di kota kecintaan Bubu dibudayakan sepeda juga, pasti seru tuh ya naik sepeda dari rumah, selain lebih murah, bebas polusi,  bisa makin langsing pula *ngarep.

Ternyata Bubu keluar di pintu yang berlawanan arah dengan halte tram, jadi untuk menuju tram, Bubu harus melewati tunnel dulu, dan halte tram ada di sebelah stasiun rotterdam central.  Celingak celinguk kebingungan dan berusaha memahami peta yang ga paham paham akhirnya Bubu menyerah dan tanya kepada seorang pemuda yang lagi duduk di halte itu.
Saya "mas mas..eh mister mister..saya mau ke stadion Feyenoord, naik tram apa ya?"
Dengan ramah dia menjelaskan, "nanti saya juga ke arah yang sama, nanti kita naik tram no 23 dan turun di pas di depan stadion Feyenoord".
"Trus gimana cara beli tiketnya?"tanya saya lagi masih ga ngerti.
"Nanti beli aja di petugas yang ada di atas tram"
"Okee..makasih ya mas"

Tram kita datang juga, yippie.  Bubu suka naik tram, selain karena belom ada di kota kebanggaan Bubu, naik tram menurut Bubu seru.  Perpaduan antara bis dan KRL, bersih, nyaman dan bebas hambatan.  Sambil menikmati kota yang masih sepi, Bubu sempatkan ngobrol dengan si mas kece.
Si mas ini bawa bucket bunga, dengan keponya Bubu tanya "it's for your girl friend?".
"Bukan, ini kan hari ibu, tradisinya memberikan suprise kepada ibu di pagi hari.  Makanya saya pagi-pagi ke stasiun, karena ini hari minggu, tempat jual bunga yang buka paling pagi ada di stasiun".
"So sweet, ur mom must be like it".
 "I hope so".  kata mas bule.
Wah, seneng deh ngeliat anak muda yang masih menghargai hari ibu dan ga sungkan-sungkan menunjukkan kasih sayang ke ibunya..

Kira-kira 15 menit sampe juga ke stadion Feyenoord.  Stadion pagi itu suepiii banget.  Foto-foto stadion dari segala sudut, selfie-selfie, bikin video stadion, macem orang stress ngomong sendiri.hehe.  Sampe akhirnya datanglah Bapak-bapak dengan kaos Feyenoord.  Iseng tanyalah Bubu, "Stadion buka jam berapa Sir, kok masih sepi?"
Kata Bapak bule "Stadion hari ini buka siang karena kita akan ada pertandingan, jadi nanti  beberapa saat sebelum pertandingan baru dibuka"
Inget kaos pesenan adek langsung deh tanya toko fanshopnya "trus tokonya kapan bukanya?"
"Nanti sebelum pertandingannya dimulai"
"Ok deh Sir, may I take picture with u?"
"Sure"
"OK, let's do wefie..ciiiis"
Setelah ngobrol-ngobrol sedikit tentang Feyenoord, Bubu pamit dan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bule tadi.  Sambil masih penasaran, siapa ya bapak ini? Let's find out.

Sebelum balik ke stasiun, Bubu sempetin mampir ke Rotterdam centrum.  Di sini label petunjuk ke arah Lijnbaan berada.  Lijnbaan adalah shopping center di Rotterdam, dimana katanya bertabur diskon.  Waduh tergoda, cuman Bubu batalin ke sini mengingat koper yang gotongnya aja bisa bikin semaput, masa mau ditambahin lagi.  Tumbeen :):)

Kita muter-muter Rotterdam centrum aja.  Pertama Bubu kunjungi maritime museum.  Rotterdam memang kota pelabuhan.  Jadi maritime museum ini adalah salah satu daya tarik kota ini.  Maritime museum ini ada di sepanjang dermaga di Rotterdam centrum ini.  Beraneka macam kapal, mercusuar, sampai alat-alat perkapalan dipajang di sini.  Ga jauh dari maritime museum, salah satu landmark kota Rotterdam, yaitu Erasmusbrug berada.   Walopun cuma liat dari kejauhan, tapi tetap kemegahan jembatan ini terlihat cantik.

Di hari minggu pagi, pedestrian sepanjang maritime museum sedang diadakan flea market alias pasar barang-barang secondhand.  Dari mulai barang antik, CD dan DVD lawas, baju second sampe mainan anak-anak tersedia disini dengan harga murah meriah banget.

Setelah puas, Bubu kembali lagi ke Rotterdam Centraal Station untuk menuju Amsterdam.  Oya selain di dekat stadion, di stasiun juga ada lho Fanshopnya Feyenoord.  Untunglah kaos pesenan si adek ada di sini.  Sambil window shopping barang-barang lain, tiba-tiba Bubu liat foto si bapak yang tadi Bubu ketemuin menggunakan kaos Feyenoord.  Bubu tanya donk sama mas mas petugas fanshop, "Mas, siapa yang ada di foto itu?  tadi saya ketemu dia lho di stadion".
"Dia itu pemain legenda Feyenoord, namanya Ben Wijnstekers". sahut mas masnya.
Wah bonus nih buat Bubu, ga cuma bisa ngeliat stadionnya, tapi juga foto bareng sama legendnya.. Rejeki emak solehah..aamin :):)




Ok, kita udahan dulu jalan-jalan di Rotterdamnya untuk menuju tempat lain Amsterdam Dam Center.
C u again Rotterdam..





Morning walk @ post card view town... Interlaken-Swiss

$
0
0
Menurut cerita dari orang-orang yang udah pernah ke yurop..negara yang paling indah adalah Swiss.   Makanya walopun schedule pulang dipercepat, ga rela rasanya kalo belom menginjakkan kaki di Swiss dulu.  Satu-satunya kota yang Bubu kunjungi di Swiss pada trip kali ini adalah Interlaken.

Kami tiba di Interlaken sudah malam, ga sanggup lagi menyusuri kota kami memilih menyusuri kasur masing-masing buat bermimpi indah a.k.a molor.  Hotel kita ada di seberang stasiun Interlaken West, namanya hotel Benerhof.

Bangun pagi, kami dikejutkan dengan pemandangan ala ala post card yang luar biasa indaah.. Subhanallah.  View Pegunungan diselimuti salju bikin pagi kami beda banget.  Speechless deh.





Tidak seperti teman-teman yang akan naik naik ke puncak gunung di Jungfrau, Bubu cuma berencana jalan pagi keliling kota Interlaken aja.  Asiknya hotel memberikan free ticket untuk kereta dari Interlaken West ke Interlaken Ost dan bis di seputar kota Interlaken.


Penjelajahan dimulai dari naik kereta ke Interlaken Ost.  Turun dari kereta Bubu jalan pelan-pelan menyusuri kota.  Spot pertama yang menarik hati Bubu adalah dermaga dimana kapal yang akan mengantarkan ke Jungfrau berada.  Danau yang cantik banget dikelilingi pegunungan dan udara yang luar biasa segar, bikin betah berlama-lama di sini. 


  
 

Selepas dermaga kita mulai melihat kota cantik Interlaken ini.  Hotel-hotel dengan bangunan kuno, taman-taman dengan bunga cantik, menyegarkan mata banget.

Setelah window shopping beberapa toko souvenir *teteup ye belanja, Bubu jalan lagi menuju lapangan or alun alun Hohe Matte.  Dari sini, jajaran pegunungan salju terlihat megah dan cantiik banget.  Bener-bener macem di postcard.  Ahh..kita duduk-duduk dulu sambil menonton orang-orang yang paragliding disana.  Buat pencinta olah raga yang memacu adrenalin, kayaknya bisa tuh dicoba paragliding di sini.  Indahnya pemandangan pegunungan bersalju pasti bikin sensasi tersendiri.  Kalo Bubu sih, makasiih..atut saya :):)
 





Oya, souvenir yang khas disini adalah jam tangan yang Swiss made, alias asli buatan Swiss dan pisau lipat.  Jam tangannya bervariasi dari harga 70 CHF sampe ribuan CHF (uuwwoow..sampe ga sanggup ngeliriknya).  Bubu cuma beli beberapa jam yang masih masuk ke limit CC..haha.  Klo untuk pisau lipat, harganya tergantung banyaknya fungsi yang ada di pisau lipat itu.  Makin banyak makin mahal pastinya.  Kalo oleh-oleh yang lain, standar ya gantungan kunci, tempelan kulkas dan teman-temannya.

Sempet juga mampir di bangunan casino.  Cuma numpang foto dari luar sih, tapi nampaknya indahnya ga ketulungan tempat ini.  Kecee abis.


Waktu sudah menunjukkan jam 12, jadi saatnya Bubu untuk check out dari Swiss.  Sebenernya masih ga rela, tapi kan kita harus segera ke Amsterdam untuk mengejar jadwal pesawat. 

Oya, kalo naik kereta di Swiss, jangan sampe bobo ya..karena pemandangan dari dalam kereta terlalu indah untuk dilewatkan.  Rasanya kamera ga mau berhenti moto. 





Baru sekelumit Swiss aja sudah begini indahnya.  Gimana kota-kota yang lain ya.  Dalam hati berdoa, Semoga bisa balik lagi kesini dengan keluarga dan mengunjungi kota-kota menakjubkan lainnya..  Aamiin.




Nam & Friends Outing Ke D'KANDANG Amazing Farm - Depok... Mereka Seru-seruan Dengan Alam.....

$
0
0

Begitu tau sekolahnya mau outing ke D’Kandang, bukan main girangnya anak ini.  Iseng-iseng pas mau bobo, kita browsing deh soal D’Kandang, makin ga sabar donk Namnam menunggu hari H tiba.

Hari yang ditunggu-tunggu datang juga.  Dari pagi-lagi buta Nam sudah bangun, langsung ngingetin Ayah Bubunya buat siap-siap anterin Nam ke D’Kandang.  Ok let's go Nam.


D’Kandang berlokasi di Jl.Penarikan, Pasir Putih Sawangan, sekitar 1jam-an dari lokasi kita.  Begitu tiba, anak-anak disambut oleh pemandu, kita poto-poto dulu donk ya di depan D’Kandang...  Semua bilang…. Jaheee...  cekrek... cekrek. 

Di loket pintu masuk terdapat keterangan tentang paket-paket kegiatan yang dapat dilakukan disini, berapa harganya, macam-macam deh.... Silaken ya dibaca sendiri :)



Masuk kedalam, kami menyelurusi jalan dan beberapa wahana yang masih dalam pembangunan.... Hmmmmm.... Masih terus membangun ya ternyata D'Kandang, sekarang aja udah bagus, apalagi kalau bener-bener selesai dibangun semua wahananya.... Bagus banget kayanya nih jadinya....


Teruslah kami mengikuti kakak pemandu berjalan menikmati suasana D'Kandang untuk menuju ke Pendopo untuk kumpul terlebih dahulu. 


Sampailah anak-anak ke pendopo untuk mendapat pengarahan dari kakak-kakak pemandu yang emank rikues dipanggil kakak biar mudaan, bukan om atau bapak ya... ingat adek adek... hehe oke deh kakaak.....  

Pendopo ini sangat luas dengan sekat-sekat yang bisa digunakan oleh beberapa group. Hari itu saja dipendopo itu kami bareng dengan 4 group lainnya. Belum dipendopo yang lain... Tapi jangan khawatir, sepertinya schedule sudah diatur dengan baik, jadi antar group tidak bentrok satu sama lain sehingga tournya bisa dilakukan dengan nyaman



Buat pemanasan nih, anak-anak dibagikan welcome drink berupa susu murni dan snack berupa agar-agar.   Anak-anak sudah kenyang, kakak pemandu mulai menjelaskan apa yang akan dilakukan nantinya di D’Kandang dan ditutup dengan penguin dance.  



Lucuu banget liat anak-anak ini joget ala penguin.  Jadi pengen ikutan nih Bubu, tapi kayaknya lebih mirip beruang kutub dibanding penguin.   :):)

Tour D’Kandangdimulai.  Stop pertama adalah mengenal Kokedama.  Dari namanya aja udah tau ya kalo teknik menanam ini berasal dari Purwokerto... eh Jepang maksudnya.  


Kokedama adalah teknik menanam dengan media lumut.  Bentuknya bulat mirip sabut kelapa dengan dililit benang warna warni.  Kokedama bisa dipakai untuk menanam anggrek dan beberapa bunga lainnya.

Kemudian lanjut ke ladang.  Di sini anak-anak mengenal tanaman kangkung dan beberapa sayuran lainnya.  


Di ladang tersebut banyak sekali tanam-tanaman yang sedang berbuah dan siap panen. Ada kangkung, bayam, terong, daun bawang, dan beberapa tanaman lainnya.

Setelah ke ladang, anak-anak diajak ke green house dimana sudah disediakan bak besar berisi media tanam dan dibagikan polibag dan sekop untuk masing-masing anak.  



Anak-anak belajar mengisi polibag dan menanam di dalam polibag.  Dan polibagnya boleh dibawa pulang lho, buat PR Ayah Ibunya nanam di rumah.

Lanjut ke tempat lain, yang katanya semacem rumah sakitnya tanaman.  Anak-anak mengenal beberapa teknik menanam tanaman dan bonusnya mereka disiram pake shower yang biasa untuk menyiram tanaman.  


Kena air siapa sih anak-anak yang ga girang. Coba dulu yang ngerasa pernah jadi anak kecill, ngacung kalo bilang nga seru....!!!  SERU.....!!! Biarpun mereka semua basah kuyup tapi hepii..... 

Kemudian anak-anak kembali ke ladang, anak-anak dikasih kesempatan  buat memanen daun bawang.  


Disini masing-masing anak-anak diperbolehkan untuk memanen tiga batang daun bawang... Asiik deh buat bubu masak di rumah.

Setelah mengenal berbagai tanaman, anak-anak diajak ke kandang sapi.  Sapi dari berbagai negara ada di sini.  Ada yang dari Belanda, Australia, sampe sapi lokal. Dari baby sapi, sapi remaja, sampe sapi yang dagingnya bisa buat makan sekampung, alias guede banget.  Anak-anak belajar memerah sapi disini. Secara bergantian mereka memerah cucu sapi.....Moooo.....!!!! 



Nam berani juga nyoba, walopun mukanya keliatan agak grogi... hehe.  Selain memerah sapi secara manual, dijelaskan juga memerah susu dengan alat dengan alat-alat pemerah.

Selesai liat sapi, anak-anak dihibur dengan naik delman keliling area D’Kandang.  Yippiee...  senangnya, sampe ada anak-anak yang minta nambah lagi. 



Tour dilanjutkan ke kandang kambing.  Disini kita bisa liat bayi kambing yang baru 5 hari ampe 3 bulanan.  Imut banget deh, sayang si Nam ga berani gendong.  Tapi anak-anak lain banyak lho yang berani gendong, lucuu kayak boneka.


Kita lalu diarahkan ke jembatan yang panjang dan berliku-liku, kemana ya gerangan tujuan si jembatan ini?  Ternyata ada bangunan putih besar yang diberi label Chickenology.  


Dari namanya aja bikin penasaran, yuk kita masuk.  Di Chickenologi ini dijelaskan aneka ilmu tentang ayam, jenis-jenis, jenis telur ayam, ayam petelur dan pedaging sampaisampai hasil olahan ayam.  Bubu dan ayah ikutan belajar deh, apa sih bedanya ayam broiler dan ayam kampung.  



Trus apa juga bedanya ayam pedaging dan petelur.  Bahkan pertanyaan legendaris "duluan mana ayam atau telur" bisa dijawab di sini.  Mau tau jawabannya?  Dateng aja langsung kesini.

Akhir dari jembatan ini adalah tempat yang namanya Rabitton... alias taman kelinci. Anak-anak berlarian kegirangan menuju taman kelinci ini.  




Tempat ini mirip dengan taman kelinci di Ciwidey cuman skalanya lebih kecil.  Kelinci lucu ini bisa dipegang, digendong, diajak main dan diberi makan.  Ga cuma kelinci, di sini anak-anak juga bisa memberi makan anak sapi, anak domba, dan ayam.


Come To NamNam Rabbit Jack....
Walah.... Disini nih bocah-bocah ini kejar kejaran dengan si Rabbit Jack... Seru banget deh...

Buat menutup tour hari ini anak-anak diajak ke wahana menangkap ikan... yeaay.  Kolam ikan di sini sepertinya well maintained, kolamnya bersih dan airnya bening.  Ikan-ikan disebar berenang kesana kemari, anak-anak berusaha nangkap sampe jatuh-jatuhan.  Tapi apa mereka kapok?  Tentu tidak, wahana ini kayaknya jadi favorit mereka.  Susaah banget diajak udahan.




Baju sudah kuyup, perut sudah lapar, mari kita mandi dan ganti baju, anak-anak.  Selesai mandi sesinya makan siang dan acara bebas.  Ternyata oleh-oleh belum selesai, sebelum pulang dibagikan es yogurt dan ikan untuk masing-masing anak.

Ohya.... Jangan salah lho, ternyata nga cuma anak-anak yang menikmati D'Kandang ini, berbarengan dengan kami juga ada group orang orang dewasa dan anak-anak muda ABG masa kini yang kesini juga.... Memang sih tempat ini sepertinya Instagramgenic, bentar lagi ruame deh ini tempat, terutama buat foto-foto :)




D'Kandang ini juga banyak dilengkapi dengan Toilet yang super bersih dan banyak sekali mushola bersih dimana-mana, keren.... 

Salut sekaligus PR nih buat management, semoga yang bagus-bagus ini selalu dimantain dengan baik sehingga terus nyaman untuk dikunjungi, aamiin...


Alhamdulillah acara lancar, cuaca cerah dan anak-anak senang.  Senyum anak-anak sepanjang tour dan banyaknya ilmu yang didapet, Bubu kasih 4 jempol buat tempat ini……

Nam & Friends Very Happy….


#Wonderfull Indonesia

Serupa tapi Tak Sama, Jelajah Duo Kota Cantik Strasbourg dan Colmar, Perancis

$
0
0


Serupa tapi tak sama..begitulah yang ada di memory Bubu tentang Strasbourg dan Colmar.  Apa aja sih kesamaannya??

Keduanya kota ini sama-sama berada di propinsi Alsace, PerancisStrasbourg adalah ibukota propinsinya, sedangkan Colmar berjarak kira-kira 64 km dari Strasbourg.

Keduanya sama-sama memiliki area kota tua khas Perancis dengan bangunan berbingkai kayu (half timbered house), jalanan berbatu, aley-aley (gang) dan cannal.  

Keduanya mirip negeri dongeng di buku cerita disney.  Makanya menurut pendapat pribadi Bubu nih, atraksi wisata di kedua kota ini kembar tidak identik..hihi.  

Walopun serupa tapi keduanya punya ciri khas masing-masing juga yang sayang buat dilewatkan.  Yuk kita throwback pengalaman Bubu n emak2 traveller kesana.  

Strasbourg


Strasbourg adalah kota kedua yang kami datengin setelah Paris. Dari Paris, kami naik night bus sekitar 8 jam perjalanan.  Lumayan yah bisa bobo nyenyak dan irit hotel..penting.  Jam 6 pagi kita sudah sampe  di Strasbourg 

Brr..udara Strasbourg pagi itu lumayan mengigit.  Bus berhenti di halte dekat Tourism Center.  Sayang disayang masih tutup, jadi kita ga bisa tanya-tanya deh di dalem.  Tapi gapapa,  halte  tram sudah ada di depan mata, ga pake lama kita meluncur ke stasiun.

Pusat kota Strasbourg dikenal dengan nama Grande Ile atau Grand Island, yang merupakan pulau di tengah-tengah sungai Ill.  Grande Ile ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia Unesco pada tahun 1988, waduh, semakin ga sabar untuk melihat keindahan kota Strasbourg ini.

Untuk ke Grande Ile, kita menuju Gare de Strasbourg dulu a.k.a stasiun Strasbourg dengan menggunakan tram yang haltenya ga jauh dari bus stop.   Tiket tram bisa dibeli di mesin-mesin yang tersedia di halte tram.  Tiket ada beberapa jenis, ada yang sekali jalan, ada yang untuk seharian malah ada yang untuk sekelompok..dipilih dipilih sesuai selera dan kebutuhan.  Sebelum masuk tram, jangan lupa baca Bismillah (pastinya) dan kita tap in dulu di mesin-mesin yang ada di halte.  Walopun ga ada penjaganya, bukan berarti kita bisa naik ini tanpa beli tiket alias gratisan.. malu cuy di negri orang.  Taatlah pada peraturan.. aseek.

First impression dengan stasiun Strasbourg adalah modern.  Suka banget dengan atap melengkung dengan kaca transparan, menarik dan futuristic.  Walopun di luarnya modern, di dalam masih didominasi bangunan kuno khas eropa.  Keren..modern dan bangunan kuno berpadu menjadi satu.


Walopun Strasbourg sebenernya merupakan kota yang cukup besar, tapi tujuan kita ke sini adalah untuk melihat kota tuanya alias Grande Ile yang nampak ciamik banget kalo kita lihat foto-fotonya di internet.


Grande Ile memiliki nuansa kota lama dan desa-desa khas perancis. Dengan bangunan-bangunan tempoe doeloe dan rumah-rumah berbingkai kayu yang khas banget.  Nah, tempat yang wajib banget dikunjungi namanya Petite France alias Mininya Perancis.  Dari stasiun, Grande Ile ini bisa dijangkau dengan jalan kaki aja, sekitar 15 menit atau kalo kamu atlet lari sprint mungkin ga sampe 5 menit.

Kota Strassbourg ini enak sekali dinikmati dengan jalan kaki santai ataupun naik sepeda.  Bangunan-bangunan berbingkai kayu warna warni cantik dengan jalanan berbatu dan gang-gang cantik bikin kita ga bosan-bosan rasanya menyusuri kota ini.

Jalan santai dan tidak terasa kita sudah sampai di  Petite France Petite france ini photogenic banget, setiap sudutnya kayaknya kece banget buat difoto.  Bangunan-bangunan cantik ini sebagian difungsikan untuk cafe-cafe, restaurant dan toko-toko souvenir.  

Selain dengan berjalan kaki, Petite France ini juga bisa dinikmati dengan cannal tour.  Sayang, karena waktu terbatas, kita skip cannal tour ini, cukup foto di samping kapalnya aja ya.


Souvenir-souvenir khas Alsace ini emank menggoda iman banget.   Perlengkapan dapur yang lucu-lucu, aneka magnet, boneka, sampe kaos, semua lucu.  Salah satu yang paling khas katanya adalah jam cukko.  Andai ga mikir gimana bawanya dan juga euro yang meluncur, udah gelap mata kali diborong semua barang lucu-lucu ini.



Salah satu tempat lain yang banyak dikunjungi wisatawan adalah Katedral yang bergaya arsitek gothic dan jam astronomicnya.  Tempat ini paling ruame deh di Strasbourg.  Selain melihat keindahan arsitekturnya, disini juga buanyak banget toko souvenir.  Teteup ya ga jauh-jauh dari souvenir..hehe.  

Dari Katedral kembali ke Gare a.k.a stasiun, kami coba naik tram lagi.  Baru deh kami melewati sisi lain kota Strasbourg yang modern. 

Selengkapnya tentang Strasbourg sila mampir ke blog favorite travel mate bubu.. http://buncip.blogspot.co.id/2016/05/europe-trip-2016-strasbourg-france.html

Colmar

Setelah setengah harian di Strasbourg, tibalah giliran kami menyinggahi kembarannya a.k.a Colmar.  Colmar dapat ditempuh 30 menit menggunakan kereta cepat dan 45 menit menggunakan kereta biasa.  Berbeda dengan stasiun Strasbourg yang megah dan modern, stasiun Colmar tidak besar dengan interior bangunan kuno yang masih terjaga.



Karena stasiun tidak terlalu besar, maka fasilitas di dalam stasiun pun tidak selengkap Strasbourg.  Salah satunya adalah tempat penitipan koper yang penting banget buat traveler nomaden macem kami.  Tapi jangan khawatir, tempat penitipan tas ada di luar stasiun ini dekat tempat penitipan sepeda.  Dan buat yang berencana keliling kota naik sepeda, sok atuh pinjem aja sepeda di sini.  Dari sepeda mini, sepeda gunung, maupun sepeda motor ada di sini.  Cuma sayang, kami dateng kesorean, batal deh kita menghempas hempaskan lemak dengan naik sepeda keliling Colmar.

Yang paling asik, tepat di seberang stasiun ada 1 resto kebab halal dan 1 resto vegetarian.  Saatnya makaaaan puaaas.  Senengnya ga terkira kalo nemu makanan halal di Eropa, say bye bye to mie gelas dan bubur ayam instan buat sementara.

Kalo pusat atraksi tourism di Strasbourg cuma selemparan batu dari Stasiun, di Colmar kita harus naik kendaraan minimal sepeda untuk mencapai kesana.  Sebenernya klo waktu panjang, bisa juga jalan kaki menuju ke sana, estimasinya naik bis kira-kira 10 menit kalo jalan kaki mungkin bisa setengah jam deh.

Untuk hemat waktu dan tenaga kita naik bis deh.  Dari hasil nanya-nanya nenek yang baik hati di halte bis depan stasiun Colmar, katanya untuk ke centrum kita naik bis 1,3,5, dan 8.  Ga lama bis yang ditunggu-tunggu dateng juga..  capcuss yuk kita ke pusat kota.

10 menit naik bus, sampe juga kita ke old town Colmar..yeay.   Hal pertama yang menarik perhatian Bubu adalah sungai dangkal yang airnya beniing banget di tengah-tengah kota tua.  Di siang bolong yang bener-bener silaumen di Colmar, kayak dapet penyejuk ngeliat air bening mengalir ini.  Pastinya tempat ini jadi favorit anak-anak buat main air.  Andaikan ga inget umur, Bubu pasti udah ikutan main air sama adek-adek abege ini.





Sebelum keliling, kita masuk dulu ke tourism center untuk ambil brosur buat panduan di jalan.  Buat yang penasaran pakaian tradisional Alsace, di tourism center ini ada lho.  Baju tradisional ini berupa blouse putih dengan rok lebar merah hitam, ga ketinggalan penutup kepalanya.  Buat ngenalin ke Namnam, Bubu beli deh boneka dengan kostum Alsace ini.




Karena terik dan lumayan capek, kami tergoda juga naik mini train keliling Colmar.  Dengan mini train yang juga lengkap dengan headset berisi informasi seputar bangunan-bangunan bersejarah di Colmar serasa punya tour guide pribadi.

1
Karena mungkin masih 1 provinsi, bangunan yang ada di Colmar juga mirip dengan yang ada di Strasbourg.  Sebagian besar half timbered house, rumah dengan palang kayu dan tembok bercat warna warni.  Hanya kalo di Strasbourg lebih banyak difungsikan untuk cafe atau restaurant, di Colmar sebagai pusat perbelanjaan. Buat pecinta shopping boleh lah explore kota tua sambil shopping-shopping cantik.   

Yang suka barang antik, disini pun ada flea market.  Ayo dicari barang-barang unik dan cantik dengan harga ramah di kantong.

Salah satu yang membedakan dengan Strasbourg, di colmar ada little venice.  Buat yang ga sempet ke Venice, bisa lho mampir ke sini naik sampan dikelilingi bangunan unik nan artristik.
Colmar juga memiliki banyak museum atau disebut dengan Musee di bahasa lokalnya.  Salah satunya adalah Musee Bartholdi dan baru  tau lah Bubu kalo Bartholdi ini adalah pemahat dan perancang Patung Liberty yang kondang itu.

Mau kunjungi kedua kota ini atau salah satunya aja, it's up to you. Yang penting, jangan lupa masukin Alsace ke dalam itin Eropa, you will throw back to other sides of old Europe.






Baking with Love, Zebra Cake-nya Namnam

$
0
0

Kalo dibanding kue kekinian seperti red velvet, rainbow cake, dan cheese cake dan teman-temannya, Bubu lebih suka kue kekunoan..alias kue bolu simple yang suka dibikin nenek dan ibu Bubu dulu.  Kalo makan kue kekinian, 1 potong aja rasanya udah cukup neg, kalo kue kekunoan Bubu bisa habis berpotong-potong... gaswat banget yak. 

Salah satu favorit Bubu adalah kue Zebra alias Zebra Cake.   Menurut Bubu kue ini enak banget, rasa cake original dipadu sama cake coklat berpadu mesra..apasih..ga bosen-bosen deh pengen lagi dan lagi.  Nah, challenge nih buat Bubu gimana biar bisa bikin kue ini sendiri.  Dari hasil ubek-ubek resep, ini yang paling pas di lidah Nam's family.



Resep
6 buah telur
110 gula halus
150 gr tepung terigu kunci biru
1/2 sendok teh baking powder
1/2 sendok teh SP/ ovalet
100 gram butter/ margarin, lelehkan
1 sachet susu kental manis
1/2 sendok teh vanili bubuk
Pasta coklat secukupnya

Cara membuat
1.  lelehkan margarin, tunggu sampe suhu ruang
2.  Kocok telur dengan mixer dengan kecepatan tinggi selama kurang lebih 5 menit (sampai mengembang)
3.  Tambahkan tepung, gula dan ovalet sedikit demi sedikit sambil kocok dengan mixer kecepatan tinggi sampai adonan mengembang dan creamy
4.  Masukkan susu kental manis, margarin/butter cair dan vanili bubuk dan kocok dengan mixer kecepatan rendah
5.  Bagi 2 adonan ke dalam 2 wadah.  Salah satu adonan diwarnai dengan pasta coklat sesuai selera.
6.  Olesi loyang dengan margarin
7.  Untuk membentuk motif zebra, tuang adonan dengan sendok secara bergantian antara adonan putih dan coklat
8.  Panggang di dalam oven dengan setelan api bawah, dengan suhu 175 C selama 40-45 menit

Karena udah dari kecil dicekokin soal dapur sama emaknya, Nam hepi banget kali dilibatkan masak memasak.  Biasanya sih bagian Nam adalah timbang menimbang bahan dan ngaduk-ngaduk.  Semangat ga pake ngeluh capek deh anak ini kalo disuruh bantuin di dapur.  Makanya baking with love jadi kegiatan favorit di saat weekend di rumah.  Selain menghibur dan edukatif buat Nam, hasilnya bisa jadi cemilan sore keluarga kami.. nyam nyam.

When d bucket list come true.. Explore Paris Yuuk

$
0
0

Paris adalah salah satu bucket list Bubu.  Kenapa?  Gara-gara hobi ngliatin IG arteess  yang lagi liburan, tempat yang paling sering muncul apalagi kalo bukan Paris.  Makanya sempet Bubu tempel tuh di wall..Paris = Dream Destination.. lebay banget yak.. maluu.

Europe trip kemarin, kami cuma punya waktu 2 hari buat explore Paris udah termasuk belanjanya..whaat?  tapi don't worry be happy..dengan waktu cuma seiprit..masih sempet kok jelajah paris dan belanja belanji tentunya.  Ini dia rekomendasi klo cuma punya waktu 2 hari di Paris :


Day 1 :

Disneyland Paris

Pagi hari kita bisa ke Disneyland Paris.  Untuk menuju ke sana, dari Gare Du Nord Paris menuju Chatelete station dan lanjut dengan RER turun di Marne la Valle.  Kalo sudah sampai di stasiun ini berarti gerbang ke Disneyland Paris resort sudah di depan mata.




Disneyland menurut banyak orang adalah The Happiest Place on Earth.  Setelah melihat Disneyland Hongkong dan Tokyo, Bubu absolutely setuju dengan pendapat itu.  Karena memang penggemar tokoh-tokoh Disney sewaktu kecil dulu, ketemu langsung sama tokoh-tokoh ini ditambah dekorasi yang mirip di filmnya, rasanya hepii banget.  Disneyland punya wahana-wahana tematik yang menyenangkan, parade yang keren, magical show sampe dekorasi yang keren banget.  Yang ga menyenangkan cuma pas bayar tiketnya aja..mahal..hehe.  Kalo mengajak anak ke Paris, silakan put mark to this place.  Pasti anak-anak hepi ga kepalang.  Karena Bubu ke sini cuma dengan teman-teman, cukup puas rasanya ke Disney Village dan belanja pernak-pernik disney di Disneystore.  Pernak-perniknya lucu maksimal, rasanya pengen dibawa pulang semua...apalagi kebayang senyum Nam waktu nerimanya, makin semangat blanjanya.


Lavalle village

Yakin deh, tempat ini bisa jadi tempat pavorit emak-emak sejagat raya.  Karena apa?  Karena disini adalah tempat bertabur discount.  Lokasinya ada di 1 stasiun sebelum Disneyland, yaitu stasiun Val d' Europe. Nah bisa tuh mampir-mampir kesini kalo  udah puas ke Disneyland.

Kalo ke tempat ini jangan lupa siapin stamina dan dompet pastinya.  Dari Stasiun Val d Europe ke Lavalle village ini harus jalan kaki lumayan jauh.  Kita melewati mall dulu dengan barang-barang yang lucu-lucu juga baru di ujungnya ketemu gerbang si Lavalle village ini.  Sempetin dulu deh cuci mata di mallnya, karena barang-barang di sini seperti baju-baju, sepatu, tas dan make up dengan branded yang masih menengah dan juga brand lokal sehingga masing lebih nyaman di kantong.

Buat yang suka barang-barang branded, Lavalle village ini bisa disebut surga belanja deh.  Katanya lho temen-temen Bubu yang hobi bener sama tas, harga tas disini miring banget malah bisa sampe 70%. Kalo yang pernah ke Johor Premium Outlet, Lavalle village ini mirip-mirip itu lah tempatnya, cuma lebih besar dan brandnya jauh lebih variatif, sebut aja Longchamp, Michael Kors, Burberry, Marc Jacobs, Tod's dan masih banyak lagi.  Dipilih-dipilih tasnya kakak..  Oya jangan lupa minta tax refund ya..lumayan banget ngurangin harga tas.

Day 2 :


Waktunya keliling Paris ya.  Di Paris memiliki banyak banget bangunan iconic dan juga tempat shoping (lagi!!) yang pengen dikunjungi, makanya biar hemat energi kita naik deh Hop On Hop Off bus buat keliling Paris.  Sebenernya banyak banget operator bus Hop on Hop Off ini,  Dari hasil cap cip cup, kita pilih L'Open Tours. Harga tiket bis ini untuk tour seharian sekitar 33 Eur.. Mahal ya??  *hiks..ngelirik dompet.  Tapi lumayan banget bisa keliling Paris sampe gempor.

L'Open Tour ini punya 4 jalur dengan kurang lebih 50 destinasi wisata..banyak yah..dan berlaku seharian, jadi puas-puasin deh explore Paris.   Bis ini juga dilengkapi dengan voice tour guide dan free earphone.  Oya, karena bis ini double decker, sebaiknya ambil posisi di lantai 2, sehingga bisa lebih puas nikmatin Paris.


Pada tour ini kita hanya stop di beberapa tempat saja, sisanya cuma kita nikmati lewat lantai 2 bus ini,  Ini dia beberapa stop kami :

Gare du Nord


Gare du Nord adalah salah satu stasiun terbesar di Paris.  Karena kereta segala penjuru ada, makanya Bubu n d genk memilih hotel di area ini.  


 Dan ga salah ternyata pilihan kami, persis di depan gerbang Gare du Nord ada resto kebab halal yang lazis banget. Kami makan lagi dan lagi...nyam nyam  




Katedral Notre dame


Katedral Notre dame yang bergaya gothic adalah salah satu atraksi favorit wisatawan.  Katedral ini berada di sisi sungai Seine. Di sisi-sisi sungai Seine, kita juga bisa melihat bangunan-bangunan cantik nan unik.  Sambil liat turis lalu lalang, ditambah angin cepoi cepoi, makin serulah nongkrong pagi kita di jembatan Sungai Seine.  Dari sinilah kita mulai L'Open tour kita menuju tempat-tempat ciamik lainnya di Paris.

Menara Eiffel

Ga lengkap rasanya ke Paris kalo ga ke Menara Eiffel.  Untuk bisa kesini, kami menggunakan bis green linenya bus L Open Tours kami.  Wow..rasanya kayak liat gantungan kunci raksasa..haha karena seringnya dapet oleh-oleh gantungan kunci Eiffel, begitu liat jadi inget gantungan kunci di rumah tapi dalam bentuk real dan raksasa.

Menara Eiffel kayaknya jadi atraksi utama favorit wisatawan.  Karena begitu sampe disana,menara Eiffel ini ruamee banget turis dari seluruh penjuru dunia, termasuk temen sekampung sehalaman kita dari Indonesia.  Kita beberapa kali ketemu orang Indonesia, baik yang memang cuma wisata, maupun yang lagi sekolah di Eropa.  

Untuk menikmati menara Eiffel bisa dengan duduk-duduk di taman, naik ke atas menara Eiffel, atau bisa juga cuma foto-foto di depannya kayak kitaa..haha.  Cuman di sini harus hati-hati juga ya, karena katanya banyak scam.  

Arc de Triomphe

Bangunan apa yang paling sering dijadiin souvenir khas Paris selain Menara Eiffel ga lain ga bukan adalah Arc de Triomphe.  Walopun asing namanya, tapi pasti kita familiar banget ama bentuknya, gapura dengan tengah melengkung dan ukiran di sisi-sisi gapuranya.  Arc de Triomphe a.k.a gerbang kemenangan adalah monumen yang paling ngehits di Paris.  Di sisi-sisi monumen terdapat ukiran masa peperangan Napoleon.  Selain di Eiffel, ga afdol kayaknya kalo ga foto-foto disini..say cheese. 


Museum Louvre

Museum Louvre adalah bekas istana kerajaan Perancis yang konon kabarnya merupakan salah satu museum terbesar di dunia.  Museum ini punya banyak banget koleksi objek pameran dan karya seni yang salah satunya lukisan Monalisa yang tenar seantero jagat itu.  Tapi karena waktu mefet, kita kesini cuma pengen put check list di wish list kami untuk foto di depan Louvre Pyramid.

Oya, buat yang pengen sedikit shopping (banyak juga gapapa kok..hehe)..di dekat Louvre ini juga terdapat beberapa kios souvenir, dan dekat juga dengan Benlux yang katanya recommended untuk nyari parfum.

Montmatre

Tujuan utama kita ke Montmatre adalah untuk belanja oleh-oleh..  Duh emak-emak bener sih..  Padahal sebenernya Montmatre ini merupakan salah satu distrik penting di Paris.  Kabarnya, dulu kawasan ini merupakan tempat tinggal seniman-seniman ternama seperti Pablo Picasso, dan teman temannya.  

Salah satu yang iconic adalah Basilica Sacre Ceour.  Basilica ini adalah bangunan unik berwarna putih yang ada di puncak bukit merupakan salah satu puncak yang tertinggi di Paris selain Eifel.

Di distrik ini jugalah terletak Moulin Rouge yang tenar ini.  Tapi harap maklum, kami ga mampir, malu bu udah emak-emak.  Jadi kami mampir ke toko souvenir yang bertebaran di depan gerbang Basilica Sacre Ceour.  Kalo cari souvenir emanklah disini tempatnya, lebih variatif dan murah pastinya.  Dan yang paling menyenangkan, ada makanan halal..waktunya makan enak dan banyaak.




Place de la Concorde




Place de la concorde ini adalah alun-alun kota yang bentuknya oktagonal.  Tempat ini punya air mancur, patung, dan tiang-tiang lampu yang keren. 

Salah satu yang menarik perhatian Bubu adalah Ferris Wheel raksasa di lokasi ini.  Naik bianglala di ancol kita disuguhi pemandangan pantai ancol dari ketinggian, nah dengan naik Ferris Wheel ini kita bisa liat pemandangan kota Paris..wiih seru. Tapi balik lagi, karena waktu mefeet, kita skip dulu naik Ferris Wheel ini.  Next time ya..Insyaallah. 

Galleries Lafayete

Kunjungan kita ke Galleries Lafayete ini adalah rikues dari sohib Bubu yang pecinta tas sejati.  Salah satu wishlist dia adalah beli tas incerannya di sini.  Sebenernya Galleries Lafayete ini ya mall.  Koleksi tas, sepatu, make up, parfume, baju, kids stuff dari brand brand beken semua disini.  Kalo di Lavalle adalah sale item jadi kebanyakan keluaran season lama, katanya nih disini koleksi terbaru dari brand-brand ternama itu bisa dicari.  Bubu sendiri cuma cuci mata aja di sini, soalnya harganya bisa bikin dompet meringis..hihi.  Yang paling Bubu suka banget dari tempat ini langit-langitnya, berbentuk kubah dengan ukiran-ukiran indah banget.

Oya, kayaknya ni, tempat ini juga favorit turis negeri kite.  Soalnya nih, ada counter tax refund khusus buat orang kita, malahan ngantri lho.  Warbiasah semangat shopping teman-teman turis sekampung halaman Bubu ini.

Cafe-cafe

Yang unik dari cafe-cafe di Paris adalah kursinya berjejer menghadap jalan.  Mungkin disitulah asiknya ya, ngopi-ngopi sambil liat lalu lalang orang di jalan, hiburan tersendiri.



Usman Janatin City Park @ Purbalingga - Central Java.... Taman Bermain di Tengah Kota Purbalingga

$
0
0

Setelah beberapa lama, bertemulah kembali adik dan kakak sepupu kesayangannya itu. Kesempatan pulang kampung kemarin diisi dengan kangen-kangenan dua anak kesayangan kami ini. Nah kali ini kangen-kangenannya diisi dengan sekalian main ke tempat permainan yang belum pernah Nam cobain. Kali ini kami main ke Usman Janatin City Park di kota Purbalingga Jawa Tengah.



Taman bermain ini berada di tengah kota Purbalingga. Pastinya sih sebetulnya Bubu nga tahu, karena kali ini kami di guide oleh Kakak kami. Tapi kalau pemirsah ke Purbalingga, rasanya tinggal tanya-tanya aja deh. Sepertinya orang-orang sana tahu deh lokasi taman ini.


Harga setiap wahana standar aja kok dan memang kalau dilihat alat-alat dipermainan-permainannya sepertinya relatif baru, dan semuanya terawat dengan baik. 




Mainnya dua kakak-beradik itu diawasi oleh omnya yang selalu ikut kemanapun mereka pergi, makasih ya om.... Bubunya jadi bisa dikit istirahat deh :) 



Mostly permainan-permainan di Usman Janatin City Park seperti di Dufan di Ancon namun dalam ukuran yang lebih kecil. Untuk bocil-bocil ini mah mereka sudah senang sekali ketemu permainan macem ini.







Di taman bermain Usman Janatin ini juga dilengkapi dengan Area Jajan, buat yang nunggu bisa sambil maem-maem kalau lagi laper. Disini juga tersedia mushola dan toilet buat yang membutuhkannya.....

Sampai ketemu lagi kalau Nam ke Purbalingga lagi Usman Janatin City Park....


Mengejar Tulip sampe Ke Negeri Kincir Angin

$
0
0


Kalo Jepang identik dengan bunga Sakura, Belanda identik dengan bunga tulip.  Biasanya bunga Tulip cuma bisa dilihat di bungkus coklat atau kosmetik, sekarang kita liat langsung yuk si bunga tulip nan cantik ini.

Bunga tulip ini ternyata berasal dari Asia Tengah.  Seorang ilmuwan bernama Carolus Clusius mendapat bibit bunga tulip dari Duta Besar Austria.  Karena tertarik dengan keindahannya, Carolus meneliti untuk memperoleh varian baru bunga ini.  Bunga tulip yang memang sudah indah menjadi lebih indah lagi dengan varian warna warni.  Sejak saat itu Bunga ini ngehits di Belanda.  

Musim
Untuk bisa melihat bunga tulip, dateng aja di musim semi antara akhir Maret sampe awal Mei. Kebetulan yang ga disengaja, schedule flight kami ke Belanda jatuh di awal Mei, yang artinya kita masih bisa liat bunga tulip bermekaran disana..hip  hip horreey.

Venue
Dimana aja sih bisa liat tulip di Belanda??  Sebenernya dari keluar bandara pun kita udah bisa liat bunga tulip warna warni.  Tapi masa sih cuma liat bunga tulip dalam pot aja..pengen ah liat yang lebih massive dan warna warni. Kemana lagi kalo bukan ke taman bunga Keukenhof.




Keukenhof ga jauh dari Schipol Airport, yaitu di kota Lisse sekitar 30 menit dari airport.  Untuk menuju kesana gampang banget, karena tersedia bis langsung dari airport.  Kalo ga salah no 858.  Lebih lengkapnya soal Keukenhof bisa dicek di web ini  keukenhof.

Dream comes true..gitu deh rasanya ngliat bunga tulip secara langsung.  Begitu masuk gerbang Keukenhof, hamparan tulip warna warni udah keliatan di depan mata..kereeen..speechless.  Katanya sih ada sekitar 7 juta bunga klo full bloom..tapi maap ga sempet ngitungin kemarin.





Landscape taman ini indah banget deh..taman tulip di antara sungai kecil lengkap dengan angsanya.  Di sini juga finally Bubu bisa ngeliat kincir angin live..seneng banget, karena kincir angin ini satu-satunya yang sempet Bubu liat pas trip europ kemarin.  Semoga next trip bisa liat kincir angin yang lebih banyak kayak Buncip di Zaanse Schans.

Ada juga area dimana keramik putih biru khas kota Delft menjadi atraksi utamanya.  Walopun ga sempet ke Delft, tapi terobati juga liat aneka keramik putih biru dan maskot anak kecil yang siap nge kiss ini.



Playground buat anak-anak didesain dengan tema boneka Miffy..ah..kembali inget Nam.  Pasti seneng banget kali diajak kesini.

Di Keukenkof juga tersedia toko souvenir khas belanda dan aneka klompen. Klompen ini adalah sepatu kayu Belanda.  Di toko klompen ini dijual klompen dengan berbagai ukuran dan variasi gambar.  Selain klompen, dijual juga souvenir kayak kincir angin mainan ini ya lucuuk berat.  Sayang ga kebayang gimana cara bawanya ke Jakarta dengan bentuk yang masih utuh ga patah-patah akibat kekerasan saat packing.  Maap ya Nam, ga jadi deh dapet mainan kincir angin.


Ladang Tulip 
Selain Keukenhof.. kita bisa juga melihat tulip di ladang-ladang warga di pinggir jalan menuju Keukenhof.  Kalo di sini kita liat ladang ditanamin jagung, padi dan palawija lainnya.  Di sini kita bisa liat ladang yang ditanamin bunga tulip aneka warna.  This is the most favorite tulip spot ever.  Baru kali ini liat hamparan bunga tulip di area yang luas banget.  

Lokasi ladang ini ada di pinggir jalan sebelum Keukenkof.  Kalo naik mobil, tinggal parkir aja dan mampir sebentar ke tempat ini.  Tapi bisa juga jalan kaki atau naik sepeda dari Keukenkof, kira-kira 15-20 menit deh.  Olah raga dengan view tulip pastinya bisa jadi sensasi tersendiri.

Sebenernya ini kebun milik warga yang ada tulisan verboeden nya..cuman banyak wisatawan yang  numpang foto di sini..kayak kami ini, numpang foto boleh tapi jangan merusak ya.



Oleh oleh

Kalo bukan gara-gara tante Bubu nitip bibit bunga tulip, Bubu ga bakal tau kalo bibit bunga tulip ini bisa dijadiin souvenir alias oleh-oleh.  Bibit bunga tulip ini dijual per box antara 7-12 eur..hmm mayan mahal yak.  Bibit ini banyak di jual di Keukenhof, toko souvenir maupun di Airport.  Bubu sih beli di airport di toko Aviflower.  Katanya tinggal di semai maka akan tumbuh tulip dalam 4-5 minggu.




 

Ladies Trip.. Europe We Are Coming..

$
0
0



Eropa memang sudah jadi wishlist Bubu sejak lama, tapi masih belom kebayang bakal ke benua ini secepet ini.  Bermula dari godaan Qatar Airways..  Sebelumnya Bubu ga ada rencana buat ikutan ke yurop alias Eropa menyusul emak-emak traveler karena ada agenda lain.  Entahlah kenapa promo Qatar ini begitu menggoda. KL-Amsterdam-KL dibanderol sama dengan tiket ke  Papua.  Harga segitu udah sampe benua lain.. aih ngiler maksimal.  Apalagi ngebayangin travel bareng sohib-sohib penggila traveling Buncip, Bundir dan Bunyas, kebayang asiknya mengulangi keseruan Hongkong Ladies trip 3 tahun lalu.  Akhirnya saya mengaku lemah terhadap godaan.. ter-issued-lah tiket KL-Ams-KL dengan mulus.

Untuk Jkt - KL - JKT, Bubu combine KLM dengan Garuda deh.  Kenapa KLM, ya pastinya karena promo lah..  maafkan emak-emak modal diskon ini.

Karena kami ga pake travel agent, alias travel mandiri, maka itinerary dan pertiketan harus disiapkan secara matang.  Pada trip ini kami mengandalkan our favorite travel advisor Buncip ..hihi 

Ini dia persiapannya 

Packing..
Karena kami datang pas musim semi, dimana pas cek n ricek di www.accuweather.com suhunya masih sekitar 16 C makanya ga terlalu heboh bawa perlengkapan winter.  Bubu cuma bawa 1 coat, 1 jacket dan sisanya kaos-kaos panjang biasa.  Selain pakaian, Bubu juga bawa makanan siap saji dan minuman sachet buat jaga-jaga mana tau ga ketemu makanan halal bin lazis dan lumayan saving Eur kami juga.

Mata uang
Untuk mata uang yang dipake adalah Euro, kecuali di Swiss yang menggunakan CHF.  Nah kalo bisa nuker uang jangan mefet ya, karena stocknya sering terbatas.  Rempong deh kami hunting mata uang ini, terutama CHF ya, karena stocknya sering habis.  Jadi selain pantau rate, pantau juga ketersediaan mata uang ini,  Jangan lupa bawa kartu kredit, buat jaga-jaga kalo ni kita kalap shopping di sana,

Lain-lain..
Visa yang paling penting.  Karena rencana perjalanan kami hanya ke 3 negara, yaitu Belanda, Perancis dan Swiss, kami ngajuin visa Schengen di kedutaan Belanda tempat landing kami pertama kali di Eropa.  Cara-cara ngajuin visa schengen bisa dibaca di link ini
Selain itu siapin fisik dan jiwa raga aja..karena Eropah itu ternyata jauh bo..dan harus siap dengan yang namanya jet lag

The Flight
Dari Jakarta ke KL Bubu menggunakan maskapai KLM.  Love at the first sight deh sama maskapai ini.  Interior pesawat yang didominasi warna biru, dan tempat duduk yang simple dan modern. Walopun pramugari dan pramugaranya sudah berumur, tapi teteup sigap melayani penumpang.  Tapi tetep ya behave, karena penumpang sebelah Bubu sempet ditegur sewaktu minta minuman dengan suara yang kenceng gegara si mbak ngomongnya sambil pake earphone.  





Untuk makanan, karena maskapai Belanda ya jadi menu western pastinya..mayan lah mengganjal perut.  Oya inflight entertainmennya menurut Bubu lebih ok dan update dari Qatar.  Yang menarik, safety briefing video dibuat dalam kartun ala-ala keramik putih biru khas kota Delft.  Kreatif..two thumbs up

Dilanjutkan dengan long haul flight ke Doha untuk transit sebentar dan lanjut ke Amsterdam.  Qatar memang dinobatkan menjadi salah satu Five Stars Airlines, tapi karena harga sering promo, kayaknya ini salah satu maskapai favorite backpacker kalo mau ke Timur Tengah atau Eropa.  Pelayanannya bagus, dengan pramugari dari berbagai negara yang masih muda-muda.  Setiap penerbangan dapat 2 kali makan.  Dan makanan di Qatar Airways ada kode halalnya.  Ga bikin resah dan gelisah deh makannya.  Alhamdulillah.  Untuk kursi penumpang, cukup nyaman dengan ruang kaki yang cukup lebar.  Bubu sempet nyobain pesawat Boeing dan Airbusnya, tapi ga bisa ngebedain, karena sama-sama enak sih..entahlah.  




Inflight entertainmentnya juga banyak pilihan.  Berbeda dengan KLM yang touchscreen, di Qatar dilengkapi dengan remote yang juga berfungsi jadi joystick, kalo pas lagi main game.  Untuk penerbangan malam, kita dapet travel kit yang isinya kaca mata bobo, sikat gigi dan kaus kaki.  Kalo di KLM safety briefingnya dengan keramik khas Delft, di Qatar safety briefing videonya dengan tema bola.  Seru juga, ga bosen nonton video safety briefing dengan cast bintang bola yang caem caem.

Ini dia itinerary kami selama di Eropa

Karena flight yang berbeda, teman-teman Bubu menunggu di Airport sampe Bubu dateng di siang hari.  Nah kami dijemput oleh mbak Er, kenalan salah seorang teman kami yang tinggal di Belanda.  Mbak Er dan keluarga yang baik hati ini mengantarkan kami ke Keukenhof untuk lihat bunga tulip.  Dan juga kita dijamu dinner khas indonesia (akhirnya ketemu nasi lagi) dan tempat bobo yang nyaman di rumahnya di Den Haag.  Superthanks to mbak Er and family.

Hari kedua lanjut ke Paris, dimana agendanya shopping dan keliling Paris.  Saling meracuni deh di acara pershoppingan ini.  Kalo Bubu paling ga kuat menahan godaan shopping di Disneyland.  Karena kangen maksimal sama Nam, jadi pengen ngeborong semua isi disneystore rasanya, kebayang senyuman Nam pas buka oleh olehnya.. ih kembali mellow.  Selanjutnya ke Lavalle village untuk shopping (lagii!!!)


Hari ketiga keliling Paris ada dengan L'Open Tours.  Akhirnya bisa lihat Eiffel Tower, Arc de Triomphe, Lovre, Montmatre, dan tempat-tempat ciamik lainnya.  Lalu hari keempat lanjut ke Kota cantik lain di Perancis, yaitu Strassbourg dan Colmar yang terkenal dengan bangunan half timbered housenya.


Hari kelima waktunya explore Interlaken, Swiss.  Di sini Bubu berpisah sementara dengan teman-teman, karena Bubu pulang duluan gegara ga kuat nahan kangen sama Namnam ..hihi..sentimentil betuul ni emak emak.  Bubu cuma explore Interlaken dan balik lagi ke Amsterdam di hari yang sama.

Hari keenam sebelum pulang, Bubu sempetin ke Rotterdam karena pesenan adek untuk dateng ke markas Feyenoord dan beli T shirtnya..oh no..mahalnya.  Dari Rotterdam, sempetin deh mampir ke Dam Square buat cari-cari oleh-oleh.  Dan kemudian flight back to Jakarta.




Jet lag
Sebelumnya Bubu sedikit sombong nih..apa itu jetlag ?? ga mungkin lah ngerasain jetlag, pastinya sehat dan kuat untuk langsung bertualang sesampe disana.  Ternyata oh ternyata, karma itu terjadi sodara-sodara.  Bubu kena jetlag yang paling parah dibanding temen-temen.  Mungkin karena Bubu ga bisa bobo selama di pesawat ya.  Jadi rasanya jet lag itu, letih loyo dan ngantuk maksimal.  Bikin kurang konsen di awal-awal bertualang.  
Cara ngatasin jetlag katanya ya sesuain aja bobo sesuai dengan zona waktu di sana.  Dan jetlag itu baru bener-bener kelar di hari ke tiga aja.. Kebayang donk Bubu molor dimana-mana, di bis, di kereta, di depan toko,sampe-sampe ketangkep kamera si mamarazi a.k.a Bundir  yang superusil, dan poto itu menyebar di medsos..aih maluu.   

Walopun singkat dan padat, cukup berkesan trip kali ini.  Pertama kalinya ke Eropa, pertama kalinya Long Haul belasan jam, dan pastinya serunya jalan sama teman-teman tersayang.

Belum kapok ke Eropa, semoga bisa kesini lagi someday dengan keluarga.  Aamiin.








Let's play kiddos @ Taman Balai Kemambang - Purwokerto

$
0
0

Stigma bahwa anak jaman sekarang lebih suka gadget dibanding main di luar kayaknya ga terjadi sama Namnam.  Kalo disuruh pilih main di outdoor sama gadget or TV, definitely dia bakal pilih main di outdoor.  Makanya Bubu suka banget nyobain taman-taman buat ajak Nam main.  

Bolak balik ke Purwokerto, baru tau ada taman di tengah kota yang caem banget.  Namanya taman Balai Kemambang.  Taman ini didiriin tahun 2014 dan baru 2016 Bubu ngeh ada taman yang cakep ini.

Lokasi taman Balai Kemambang ada di Jl.Raya Karangkobar, Bancarkembar Purwokerto.  Lokasinya ada di pinggir jalan, jadi gampang banget dicari.  Tapi kalo masih takut nyasar bisa kok pake google map.




Untuk masuk taman ini dikenai tiket seharga 2500 aja per orang mulai usia 3 tahun ke atas..murmer ya.  Kami sekeluarga besar kesana, jadi serunya rame-rame.  Apalagi Nam, sama sepupunya kak jesh, makin semangat deh explore taman ini.

Yang menarik di taman ini versi Bubu adalah:

Kolam ikan yang lumayan luas.  Anak mana sih yang ga seneng ngasih makan ikan?  Sewaktu ditebar bibit ikan dan ikan berebut ngejar makanan pastiya bikin anak ketawa kegirangan.  Ga cuma anak-anaknya, termasuk ayah-ayahnya pun asik ngerumpi sambil ngasih makan ikan. 






Di tengah-tengah kolam ikan ada jembatan yang menghubungkan ke gazebo yang menjadi center of attention dari kolam ikan ini. 

Untuk Playground, disini ada 2 play ground.  Yang 1 playground yang colorfull dimana ada perosotan dan jembatan.  Kayaknya sih dibidik buat bocah-bocah yang lebih kecil.  Jembatan dibuat kayak busur jadi agak curam.  Untuk bisa naik ke puncak harus semacam nanjak, cuman jadi tantangan tersendiri buat Namnam n kak Jesh.  Bolak balik aja duo ini naik turun jembatan. 



Dan playground yang satunya lagi ada jungkat jungkit dan ayunan dari bahan kayu.  Playground ini bisa untuk anak-anak dan remaja.



Lapangan yang bisa buat tempat main otopet atau mobil-mobilan anak-anak.  Ada penyewaannya juga dengan harga murah meriah.  Sambil nungguin anak-anak main, emak-emak bisa juga kongkow kongkow di gazebo yang disediain di sekitar lapangan ini.
   
Inilah bedanya taman ini dengan yang ada di Jakarta.  Klo taman-taman yang pernah kami kunjungi, macem taman lembang, taman tebet, taman suropati, dll,  sekeliling taman adalah rumah-rumah atau jalanan.  Kalo di sini kita masih bisa nemuin sawah.  Lokasi taman ini emank berdempetan sama hamparan sawah.  Disediain beberapa kursi bengong yang menghadap hamparan sawah ini.  Kebayang kan enaknya bengong or ngobrol-ngobrol dengan pemandangan hijau yang nyejukin mata...aah seger.


Taman ini memiliki menara pandang yang belum Bubu ukur tingginya..hihi..tapi cukup lah buat memandang landscape taman ini dan terasering sawah di sisi lainnya.  Sayang, cuaca kurang mendukung.. windy banget di atas sana..ga kuku rasanya Bubu berlama-lama di atas menara, padahal ada spot foto kece mirip di kapal titanic..tapi ya sudah lah lain kali aja kesini lagi.




Apalah artinya taman kalo minim fasilitas umum.  Yang paling penting pastinya toilet dan mushola ye.. Karena andaikata berlama-lama di taman tanpa 2 fasilitas penting itu kayaknya mustahil yak.  Untunglah wcnya lumayan ok.  Dan Musholanya pun bersih, dan lagi-lagi dikelilingi dinding kaca yang bisa terlihat hamparan sawah..bikin betah.

Satu lagi.. kalo anak-anak main, daripada ngerumpi mending emak-emaknya olah raga.  Kita lunturin lemak-lemak sisa ketupat opor lebaran kemaren dengan lari-lari di jogging track seputaran taman..yuk marie


Purwokerto emank lagi sering-seringnya diguyur hujan terutama sore hari.  Dan pas lagi asik-asiknya anak-anak main, hujan kembali melanda.  Kita check out dulu deh dari taman ini.  So far, taman ini keren, karena punya landscape yang bagus dan juga lokasi di pinggir sawah yang seger dan hijau.  Semoga maintenance taman ini juga tetep diperhatikan terutama untuk lapangan tempat main scooter yang sudah beberapa spot sudah terlihat retak dan juga playground anak anak yang nampaknya perlu diretouch ulang.  

"PARKIR INAP" di Bandara International Soekarno - Hatta, Gampang & Bisa Lebih Murah Lho.....

$
0
0




Karena cuma berencana liburan semalem, kita pengen coba ah pake parkir inap bandara.  Dari rumah kita ga naik taxi, tapi coba bawa mobil aja.  Karena bebas macet, sampelah kita ke bandara 2 jam sebelum jadwal boarding kita.  Langsung deh si ayah cari lokasi parkir inap. 

Gampang kok lokasinya, setelah keluar tol bandara tinggal ikutin plangnya "PARKIR INAP". Ingat ya.... Tempat Parkir Inap Berbeda dengan Parkir Reguler


Itu diseberang parkir inapnya
Lucky us, pas banget ada mobil baru keluar jadilah kita dapat parkiran..yeay. Ternyata parkir inap ini penuh lho.... Banyak yg parkir pararel juga. Pada saat masuk kita langsung lapor security penjaganya dan diantar oleh petugas tersebut kelokasi parkir.  Kemudian petugas tsb memberikan kami ticket yg juga ditulis beberapa data mobil dan ada juga foto cctv mobil kita juga.

Klik Disini Untuk Artikel: Update Info Parkir Inap Bandara Soekarno-Hatta 27 Maret 2016. Ada Sedikit Perubahan & Trik-trik tertentu....

Karcis parkir inapnya panjang bener.... ati-ati hilang ya....

Diticket itu juga disertai aturan-aturan perparkiran, denda yang gede kalau ticket itu hilang (200 Ribu....!!!), dan contact person yg dapat kita hubungi utk menelepon mobil shuttle nanti saat kita mau pulang

Tempat parkir inap ini cukup rapi dan terdapat shelter-shelter yang bikin mobil kita ga kepanasan n keujanan banget.



Mobil udah parkir dengan manis, kita diantar sama shuttle inap, mobil yang disediakan pengelola parkir inap untuk mengantar pengunjung ke terminal keberangkatan yang dituju.

Tibalah di hari kita sampe Jakarta lagi.  Si ayah telpon deh contact person parkir inap dan ga lama, shuttle parkir inap datang deh buat jemput kita ke lokasi parkir inap. 


Jangan Sampai Hilang Ya..... Lihat Tuh Dendanya..


Sesampainya kita di lokasi parkir inap, kita bayar bill..... untuk 33 jam kita bayar 136 Ribu Rupiah....



Untuk 33 jam sekitar 136 Ribu Rupiah....
Nah tinggal diitung-itung sendiri deh..... Ternyata detailnya adalah tarifnya Rp 20 ribu untuk empat jam pertama dan 4000 rupiah untuk tiap jam berikutnya. Bisa kita bandingin kalau sama taksi atau pun naik bus Damri dari lokasi masing-masing. Kalau untuk short time trip 2 sampai 4 hari menginap dan mobil diisi full orang, bisa jadi lebih ekonomis...

Tapi kalo cuma sendiri or berdua..... kayaknya lebih asoy naik Damri, tinggal duduk manis, sampe deh ke bandara....

The Choice is yours......... Have fun Trip.....

Eh, ada update info dikit nih, kemarin Bubu abis trip dan menggunakan lagi fasilitas Parkir Inap ini. Klik artikel baru Bubu deh tentang Parkir Inap dibawah ini :

Klik Disini Untuk Artikel: Update Info Parkir Inap Bandara Soekarno-Hatta 27 Maret 2016. Ada Sedikit Perubahan & Trik-trik tertentu....

Sejuta Bujuk dan Rayu Buat Namnam di Sky World TMII

$
0
0




Tempat liburan anak walopun child friendly, edukatif dan tampaknya menyenangkan ternyata ga semua bikin anak hepi.  Contohnya si Namnam, ternyata Namnam ga suka sama tempat yang remang-remang cenderung gelap.  Kidzania yang menurut Bubu super menyenangkan aja bisa bikin Nam cranky dan ketakutan sewaktu baru dateng.  Tapi bukan Bubu dan Ayahnya Namnam namanya kalo ga bisa ngerayu Namnam sampe akhirnya dia enjoy the place.   Dan setelah beberapa lama dan nyobain wahana yang simpel-simpel, Nam hepi juga main disini, sampe minta kesini lagi dan lagi.

Pas ada undangan suatu acara di Skyworld, Bubu langsung cerita deh sama Namnam.  "Itu wahana apa bu?" kata Nam.  "planetarium, disana kita bisa belajar planet-planet dan hal-hal tentang luar angkasa".  Dan kita puter youtube nya tentang Skyworld, di luar dugaan si Namnam bilang ga mau kesana, ya namanya Planetarium kan memang rada gelap-gelapan ya, salah satu kriteria wanaha liburan yang Nam ga suka.  Duh, harus puter otak ni biar Namnam mau diajak kesana.

Hari H yang ditunggu-tunggu dateng juga.  Udah agak lupa video di youtube, pagi-pagi Nam udah semangat mau ke Taman Mini.  Yak, wahana sky world ini adalah salah satu wahana baru di taman mini.  Sesampainya disana, langsung Nam kita ajak masuk.  Drama dimulai.. begitu liat gerbangnya aja Nam udah jejeritan, minta digendong sambil meluk kenceng, dia ga mau masuk..  Hadeeh.


Bubu n Ayah bahu membahu deh ngegendong si Nam sambil melancarkan rayuan gombal biar ni anak berhenti nangis dan bisa menikmati wahana.  Begitu masuk kita disuguhi studio photo 3 dimensi dengan 2 baju astronot yang bikin foto kita seakan-akan berada di luar angkasa.  Nam mau foto disitu?? tentu tidaak..haha.

Ga putus harapan Bubu n Ayah ajak Nam masuk lagi, berbagai poster tentang pengetahuan luar angkasa dan juga video show tentang planet planet, Ayah ga berhenti nyerocos tentang serunya belajar planet dan Nam masih aja tersedu-sedu.  Sampe lah tempat aneka teleskop, sambil melihat-lihat beberapa jenis teleskop dan juga pajangan tentang rasi bintang, mulai lah reda tangis anak ini..  Ternyata dia tertarik nyoba-nyoba teleskop.







Turun ke lantai di bawahnya, ternyata terpampang beberapa miniatur roket.  Buat boys pasti seneng deh liat-liat roket ini, tapi buat princess.. masih belum tertarik juga.  Di area yang sama ada tempat yang menggambarkan suasana di Bulan dan kita juga bisa foto ala astronot, karena disediakan juga baju astronot dari ukuran anak sampe dewasa.  Wah pasti seru deh foto disitu, langsung deh Bubu lancarkan rayuan bertubi-tubi biar anak manis ini mau diajak foto disitu..dan hasilnya nihil.. *emak mulai putus asa.





Di lantai ini juga tersedia wahana 5 dimensi, yang terdiri dari beberapa studio, jadi ga perlu antri.  Ketahuilah, wahana model-model 5 dimensi ini adalah wahana favorit Bubu yang ga berani naek roller coaster kalo lagi di theme park.  Film petualangan seru ditambah kursi yang goyang-goyang, lumayan dinikmati anak kecil ini.



Dan puncak keceriaannya adalah wahana outdoor.  Wahana outdoor terdiri dari trampoline, wall climbing, roket air, kids playground dan kolam renang anak-anak.  Diawali dengan main trampolin dengan senyum mengembang, dilanjut dengan main air.  Siapa sih anak yang ga suka main air.  Wahana air ini dibagi jadi 3 kolam.  1 kolam dengan kapal-kapalan kayuh, kolam kedua dengan ban-banan raksasa, dan kolam yang paling besar dengan aneka water splash dan perosotan.  Semua seru kata Nam..sampe ga mau udahan.





Ok sudah dapetin senyum anak manis, kita rayu lagi buat wahana unggulan tempat ini, ga lain ga bukan Planetarium.  Kita masuk lagi ke dalam dan meluncur ke studio Planetarium.  Planetarium ini cukup mini kalo dibandingkan dengan Planetarium di TIM.  Di pertunjukan ada pemandunya yang menjelaskan kita mengenai tata surya dan planet-planetnya.  Nam cukup enjoy di sini walopun masih dipangku.  Dan selesai Planetarium, sebelum pulang kita rayu lagi dia untuk pake baju Astronot.  Syukurlah mau juga..cekrek cekrek jadi juga foto ala luar angkasa.






Overall, Skyworld ini cukup menarik dan edukatif, hanya karena masih dalam tahap pembangunan di beberapa bagian masih ada sedikit pekerjaan konstruksi.  Semoga cepet selesai jadi lebih puas nikmatinnya.

Oya kembali lagi tentang memilih tempat wisata buat anak.  Memilih tempat wisata sesuai karakter dan kesukaan anak memang penting..setuju ya.  Tapi bukan berarti kita hanya ngajak ke tempat-tempat yang disukai anak.  Buat kami, anak-anak butuh challenge.  Asal tempat liburan itu memenuhi syarat keselamatan untuk anak dan child friendly, Bubu dan Ayah sih ga ragu ngajak Namnam kesini.  Dan menurut kami juga ya, setiap tempat pasti akan ditemukan hal-hal menarik dan anak juga juga belajar adaptasi terhadap hal baru.  Coba bayangin ya, kalo tempat wisatanya ada di kota yang jauh atau malah di luar negeri, masa kita harus nyerah ga jadi masuk kesana padahal menuju kesananya aja udah penuh perjuangan.  Makanya Bubu dan Ayah siap melancarkan rayuan-rayuan biar si Namnam hepi di berbagai tempat wisata.  Sedikit tips dari Bubu :
1.  Sounding dulu ke anak tentang tempat wisata yang mau didatengin dan ceritakan menariknya tempat ini.
2.  Jangan dipaksa tapi jangan putus asa untuk membujuk anak untuk melihat hal menarik dari tempat wisata itu
3.  Kalo anak sudah cranky di dalam tempat wisata, tenangkan dulu dan alihkan perhatian ke hal-hal yang mungkin menarik buat anak-anak.
4.  Ajak anak bercanda dan bercerita yang lucu-lucu selama menikmati tempat wisata
5.  Posisikan diri kita dekat atau terlihat oleh anak (misalnya di wahana yang ga boleh orang tua masuk) sehingga anak ga merasa sendiri
6.  Kasih rayuan menarik bisa makanan favorit anak atau hadiah sederhana, misalnya dijanjikan beli eskrim atau souvenir anak-anak disana.

Ok..let's have fun with kiddos




Yang tersisa dari Europetrip.. Pengalaman jalan sendiri berujung sleeping in the airport :):)

$
0
0



Kalo diinget-inget Europetrip bersama genks kemaren..banyak banget hal seru, lucu, dan ga terlupakan selama di sana.  Salah satunya yang ga terlupakan adalah kebaikan dan ketulusan orang-orang disana terutama di Belanda.  Bubu jadi teringat lagi disaat Bubu harus melanjutkan perjalanan sendiri dan berpisah dari teman-teman yang masih mau lanjut menyusuri Swiss.  Bubu waktu itu bertekad untuk pulang duluan, karena kangen sama Namnam udah ga kebendung lagi, untunglah tiket Qatar ini bisa direschedule.  Jadi Bubu duluan balik ke Amsterdam ga bareng teman-teman.  

Sejujurnya nih.. agak ngeri-ngeri sedep juga ngelanjutin perjalanan sendiri di negeri yang baru pertama kali Bubu kunjungi.  Tapi Bismillah deh..klo prinsip Bubu dimana-mana pasti ada orang baik dan banyak petugas yang bisa ditanya.. dan jangan lupa catet kontak KBRI di wilayah setempat, kali-kali ada masalah sepanjang perjalanan.. ih amit-amit deh ya.

Setelah keliling Interlaken sendirian, Bubu lanjutkan dengan naik kereta dari Interlaken ke Bassel.  Naik kereta di Swiss bagaikan liat tayangan tentang travel or malah kalender berjalan, karena lewat jendela kereta yang lebar, kita disuguhi pemandangan yang luar biasa indaah.  Perbukitan macem di film teletubies, rumah-rumah di antara perbukitan kayak di film Sound of Music, danau yang biru, dengan latar pegunungan es.  2 jam perjalanan ga berasa dengan pemandangan yang spektakuler versi Bubu.





Sesampainya di Bassel, sambil nunggu kereta berikutnya kita bisa window shopping dulu.  Beli perbekalan untuk makan di kereta nantinya, Bubu pilih buah-buahan, vegetarian sandwich dan air mineral di mini market.  Dan sempet juga beli beberapa souvenir khas Swiss.  Alhamdulillah, stasiun Bassel aman dan nyaman, petugas maupun pengunjung yang lain pun helpful saat kita tanya-tanya jadwal maupun jalur kereta Bubu nantinya.




Selesai window shopping sampailah jadwal kereta Bubu menuju Amsterdam.  Kereta yang berangkat sekitar pukul 3 sore ini dijadwalkan sampai Amsterdam sekitar jam 9-10 malam.  Sebenernya di jalan masih galau, apakah nyari hotel di sekitar Amsterdam Centraal atau di Schiphol ya??  Sambil browsing-browsing hotel, sambil menikmati perjalanan.  

Karena jarak perjalanan cukup jauh, teman duduk Bubu pun silih berganti.  Pertama mbak-mbak mahasiswa yang sedang jalan-jalan, naik di Jerman dan turun di suatu kota di Perancis.  Obrolan kami bermula dari waktu dia mau pinjem colokan di kereta yang sedang Bubu pake.  Jadi lah punya temen ngobrol sepanjang perjalanan dia yang kira-kira 2 jam.  Sempet sendiri, sempet dengan ibu-ibu dan terakhir dengan Oma-oma berumur 80 tahunan yang baik hati.

Obrolan paling berkesan adalah dengan Oma-oma ini.  Kereta kita delay malam itu, entah karena musim liburan atau memang ada masalah sehingga kereta bolak-balik berhenti.  Gelisah lah Bubu,  apakabar ni kalo ga dapet kereta terakhir ke Schiphol?  Oma yang duduk di bangku sebelah serasa paham kegalauan Bubu, dia lalu pindah ke samping Bubu dan mulai lah kita ngobrol-ngobrol.  Dia tanya asal Bubu, dan waktu Bubu bilang dari Indonesia, dia langsung senang dan bilang bahwa sahabatnya pernah lama tinggal di Indonesia dan anaknya yang  pun dari Bali beberapa bulan yang lalu.   Obrolan berlanjut tentang keluarganya dan anaknya yang seorang profesor musik yang selalu keliling dunia.  Dia pun tanya tujuan Bubu ke Amsterdam dan saya ceritakan tujuan Bubu untuk travelling dengan teman-teman, dan Bubu pulang duluan karena kangen sama anak.  Dia sedikit kaget pas tau saya Bubu punya anak balita dikira masih student.. ih bikin geer aja ni oma-oma..haha. 
Kemudian Bubu tanya soal kereta terakhir ke Schiphol dari Amsterdam Centraal.  Dan kalo ketinggalan kereta, apakah safe untuk turun di Amsterdam Centraal dan cari penginapan di sekitarnya.  Dia langsung bilang, jangan turun dan cari penginapan di sekitar Amsterdam Centraal malam-malam begini... its not safe for you.  

Kemudian pada waktu dia turun di Amersfoort, dia minta tolong untuk diturunkan kopernya dan diantarkan ke depan..  Dan dia bantu Bubu menanyakan jadwal kereta terakhir ke Schiphol ke penumpang lainnya.  Karena jadwalnya mepet, dia meminta Bubu untuk turun di Amersfoort aja dan lanjut ke Schiphol dari Amersfoort.  Ok, Bubu bergegas turun.  Sesampai di stasiun, dia minta petugas untuk bantu Bubu membelikan tiket di mesin tiket.  Tiket sudah ditangan, dia memberikan kartu nama dan bilang "Hati-hati ya, tolong email saya sesampainya di Schiphol Airport, saya mau memastikan kamu tiba di sana dengan selamat" ... That's so sweet buat orang yang baru kenal seperti saya.  Dan Alhamdulillah, Bubu sampai Schiphol dengan selamat sentosa.  Ga lupa Bubu email ke oma ini supaya dia tidak khawatir.

Ok, sampai di airport Bubu langsung mencari yang damanya Yotel di Schiphol Airport.  Karena ga nemu-nemu, Bubu putuskan untuk tidur di area plaza di Schiphol Airport ini.  Ah..kali kedua deh bobo di Bandara setelah bobo di Haneda bareng Ayah dan Namnam.  Kenapa Bubu feel safe berada di bandara, karena pertama banyak petugas, banyak traveler lainnya bahkan kala itu banyak orang melayu (entah dari Indonesia atau Malaysia) yang baru datang, dan beberapa kedai yang buka 24 jam. Berdasarkan web sleepingintheairport ada beberapa spot yang biasa dipake traveler buat bobo. 

Beberapa yang sempet Bubu coba adalah :

1.  Tempat duduk bulat di area plaza.  Walopun keliatannya terbuat dari besi dan keras, bentuk sandaran yang miring bikin tempat duduk ini nyaman buat bobo.  Sempet deh 2 jam bobo di sini sampe kebangun karena menggigil kedinginan.


2.  Kursi pijat ini juga empuk dan enak buat bobo.  Sayang banyak peminatnya, jadi udah pasti terbook oleh penumpang lain.



3.  Area tunggu ini juga jadi inceran traveler, karena bisa bobo sambil selonjoran.  Ajiib.



4.  Bangku pesawat ini mungkin the most favorit tempat istirahat.  bangku empuk dan sandaran bisa diadjust, siapa yang ga mau??

5.  Bangku panjang di ruang tunggu, karena jumlahnya paling banyak, jadi paling banyak dipake untuk tidur.  Tapi keterbatasannya adalah pegangan di setiap seatnya yang bikin ga bisa selonjoran,




Bangun pagi, sebelum ke Rotterdam, saya sempetin buat bebersih di toilet dan titipkan barang Bubu di locker bandara.  Lanjut deh ngetrip setengah harian di Rotterdam.

What an experience.. haha..bahkan selama di sana Bubu ga ngaku sama genk Bubu klo Bubu nginep di Airport.  Mereka masih penasaran aja, dimana Bubu stay setelah berpisah dari mereka.  Biarlah mereka penasaran, yang penting ga khawatir kalo tau Bubu bobo di bandara.  Kalo ga terpaksa, ga rekomen sebenernya bobo di airport, tapi kalo ga ada pilihan lain yang lebih aman atau waktu mepet buat flight berikutnya..ya apa boleh buat khan?

Alhamdulillah.. everything run well.. Sampai di pangkuan Namnam dengan selamat sentosa dan yang paling bahagia adalah waktu dia buka titipan-titipannya apalagi kalo bukan mainan dan boneka. :):) 

Hey Rabbit Let's Play with Namnam.. Main di Rabbit Wonderland @Dusun Bambu-Lembang

$
0
0




Trip ke Bandung kali ini lagi-lagi disponsorin sama promo hotel dari Travelio (maapkan mamakmu yang 'modis=modal diskon' ini ya nak..).  Tujuan ke Bandung sebenernya cuma nyari hotel yang ada kolam renangnya buat main Namnam.  Karena sudah pernah berenang di GRHA Ciumbeleuit, dan untuk ukuran hotel budget, kolam renang di sini termasuk besar dan well maintain..alias bersiiih, makanya Bubu book lagi untuk nginep disini untuk semalam.

Setelah puas berenang, Bubu tetiba kepikiran deh buat ke Dusun Bambu. Kami belom pernah lho kesini...miapa??  Tempat ini sempet hittzz banget beberapa waktu yang lalu.  Karena katanya eh katanya menuju tempat ini lumayan macet dan di sananya pun masih penuh pengunjung, maklum lah tempat yang lagi ngehitzz pastilah masih penuh dengan euforia pengunjung yang berduyun-duyun kesana, makanya ga berani ngerencanain kesini.  Tapi sudah sampe Bandung dan masih pagi pula, apa salahnya nyobain kesana.. ya nggak ya nggak?? 





Dusun Bambu berada di Jl.Kolonel Masturi No.11, Situ Lembang, Cisarua, Kab Bandung.  Dusun Bambu Leisure Park salah satu tujuan wisata di Bandung yang cukup lengkap fasilitasnya, dari kamar untuk menginap, glamping, restoran, food court, arena permainan anak dan masih banyak lagi.  Bubu ga akan bahas  satu per satu karena cuaca yang ga memungkinkan untuk mencicipi semua fasilitas disana, jadi lebih lengkapnya soal mengenai Dusun Bambu bisa diklik disini .




Setelah 45 berkendara dari hotel kita, sampe juga kita di Dusun Bambu.  Sebelum masuk Dusun Bambu untuk mobil dikenakan biaya 15 ribu, sedangkan untuk tiket masuk 20 ribu per orang.  Tiket ini termasuk naik mobil 'wira wiri' dan untuk setiap 2 tiketnya bisa ditukarkan dengan bibit tanaman atau air mineral nanti saat keluar dari Dusun Bambu.

Apa sih mobil wira wiri??  Ternyata tempat kami masuk baru gerbangnya aja, sedangkan tempat 'keriaan' alias leisure parknya masih jauh di dalam, makanya disediain mobil wira wiri ini.  Mobil wira-wiri ini mirip angkot lagi ikut karnaval, karena desainnya ruame betul.  Setiap sisi mobilnya dihiasin renda-rendaan warna warni.  Mungkin karena pas jam makan siang, jadi kami harus antri dulu untuk dapet giliran naik wira wiri ini.




Kira-kira 10 menit naik wira-wiri ini dengan jalan yang naik turun, sampe juga ke Dusun Bambu..yeay.. finally.  Cuaca yang mendung ditambah gerimis bikin perut minta diisi.  Untunglah wara wiri berhenti pas di depan pasar khatulistiwa yang mana merupakan tempat oleh-oleh khas Bandung dan Food Court.  Setelah nyari tempat yang cozy, kita langsung hunting makanan.  Karena food court, di Pasar Khatulistiwa ini banyak sekali menjajakan makanan-makanan yang unik-unik dan nampaknya lezat, sebut aja mie kocok, nasi liwet, nasi bakar, aneka soto, sate, bakwan malang, siomay, crepes, kue balok spesial, aneka gorengan yang menggoda iman dan masih banyak lagi.  Cara pembayarannya dengan menukar uang kita dengan uang-uangan khas pasar khatulistiwa.  Jadi lucu juga, mereka bikin uang-uangan kayak uang monopoli dengan berbagai pecahan dari 5ribu sampe 50ribu yang bisa kita pake untuk belanja makanan dan minuman.  Untuk harga makanan di sini, standar mall lah.  kira-kira 20-50ribuan untuk makanan, dan untuk minuman mulai dari 10ribu.






Pesanan kami, mie kocok, nasi liwet, sate, bakwan malang dan tahu bulet yang lagi ngehits itu. Semua makanan yang kami pesan enak-enak, tapi yang paling juara adalan nasi liwetnya..mantaab. Nasi liwet dibuat seperti tumpeng mini, dengan lauk ayam goreng, ikan asin, tahu tempe, sambal, hmm..gurih dan nikmat.








Tepat di sebelah pasar khatulistiwa ada playground dan taman kelinci yang kece banget.  Tempat ini sudah dipastikan menggoda anak-anak buat mampir dan main di sini.  I bet u, hampir semua ibu-ibu disini pasti ngerayu anak-anaknya makan dengan ucapan gini ' ayo habiskan makanannya abis itu boleh main di playground or main kelinci'.. itu mah rayuan Bubu banget buat Namnam.


Menepati janji, setelah makanan habis Nam boleh main kelinci di Rabbit Wonderland.  Untuk Rabbit Wonderland dikenakan tiket masuk 35ribu untuk main sepuasnya, sedangkan playgroundnya sendiri 50ribu untuk main sepuasnya.  Kalo liat banyaknya permainan dan kecenya desain kedua tempat ini, worth it banget deh harga segitu daripada main di mall.

Karena Nam lebih tertarik main kelinci maka Bubu cuma beli tiket Rabbit Wonderland.  Walopun cuaca gerimis, tapi anak ini tetep semangat main.  Tapi Bubu lupa bawa jaket untuk Nam, untunglah Bubu nemuin 2 onggok jas hujan.  Pas Bubu tanya ke petugas, boleh dipinjemkah jas hujannya? katanya..boleeh..hehe..Makasih mbak petugas yang baik hati.


Rabbit wonderland ini menurut Bubu keren sekali deh.  Kelinci di tempatkan di rumah-rumah kecil, ada yang mirip hobitton, ada rumah-rumah kayu mungil dan juga di kandang-kandang kelinci. Kalo ga hujan, kata petugas, kelinci biasanya dilepas, tapi pas hujan di kandang masing-masing, karena ada beberapa kelinci yang ga tahan sama air hujan.  Dan rumah-rumah kecil ini lah bikin no worries main sama kelinci walopun masih gerimis.   Setiap rumah-rumahan kelinci yang mana ada kelinci di kandang juga disediain papan berisi informasi jenis kelinci dan cara hidupnya.  Petugas-petugas di sini juga helpfull banget, dengan sabar mau ditanya ini dan itu dan sukarela ngambilin foto juga.





Yang paling seru adalah labiryn, di sini anak-anak bisa main sambil belajar mencari jalan keluar.  Semua dekorasi dan perpaduan warna di sini bikin tempat ini photogenic banget.  Buat yang hobi selfie or wefie, sila puas-puasin poto disini.




Sebenernya di  Dusun Bambu ini masih banyak banget sarana rekreasi lain, seperti jembatan pohon, kereta-keretaan, taman bunga, sawah-sawahan, resto di pinggir danau, sampe susah disebutin satu-satu saking banyaknya.  Tapi kembali karena cuaca dan kabut yang udah turun, kita udahin dulu main di Dusun Bambu ini.  Mau donk diajak kesini lagi kalo pas cuaca cerah ceria..kedipin Ayah Nam..


Viewing all 96 articles
Browse latest View live